Pasific Pos.com
Headline

PT Freeport Indonesia Raih 5 Penghargaan dari Kementerian ESDM

Wakil Presiden Direktur PTFI Janpino Ngabdi menerima penghargaan Subroto 2023 dalam kategori Badan Usaha (BU) atau Badan Usaha Tetap (BUT) Terbaik Bidang Pengembangan Kompetensi SDM Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta, Jumat (29/9).

Jakarta – PT Freeport Indonesia (PTFI) meraih lima penghargaan dari Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM). Empat penghargaan atas Penerapan Kaidah Teknik Pertambangan Mineral dan
Batu Bara yang Baik (Good Mining Practice) pada tahun 2023 dan satu Penghargaan Subroto 2023 di
Jakarta, Jumat (29/9).

Sebagai bagian dari rangkaian acara peringatan ke-78 Hari Pertambangan dan Energi, Penghargaan
Good Mining Practice 2023 diberikan sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Indonesia kepada para
perusahaan tambang dan jasa pertambangan yang telah menerapkan kaidah teknik pertambangan yang
baik. Pada penghargaan Good Mining Practice, PTFI mendapatkan tiga penghargaan utama dalam
aspek Pengelolaan Teknis, Konservasi, dan Lingkungan, serta satu penghargaan pratama dalam aspek
Standarisasi Usaha Jasa.

Di sisi lain, Penghargaan Subroto merupakan penghargaan tertinggi sektor Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) yang diberikan kepada para pemangku kepentingan yang telah melakukan kinerja
terbaik dalam memajukan sektor ESDM di Indonesia. PTFI mendapatkan satu Penghargaan Subroto
dalam kategori Badan Usaha (BU)/Badan Usaha Tetap (BUT) Terbaik bidang Pengembangan
Kompetensi SDM Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral.

“Kami mengucapkan selamat kepada perusahaan-perusahaan tambang dan jasa pertambangan yang
berhasil mendapatkan penghargaan,” ucap Menteri ESDM Arifin Tasrif saat memberikan kata sambutan
pada acara Penghargaan Good Mining Practice.

Wakil Presiden Direktur PTFI Jenpino Ngabdi hadir menerima penghargaan dan turut menyatakan rasa
syukurnya atas pengakuan yang diberikan untuk kerja keras PTFI selama satu tahun. “Sebuah
kehormatan bagi kami dapat meraih empat Penghargaan Good Mining Practice 2023 dari berbagai aspek
pertambangan, serta satu Penghargaan Subroto 2023 oleh Kementerian ESDM. Penghargaan ini juga
memotivasi kami untuk dapat terus menjaga dan meningkatkan produktivitas yang dapat berdampak
pada kinerja perusahaan,” ungkap Jenpino Ngabdi.

Dengan selesainya penambangan terbuka Grasberg pada tahun 2020, kini PTFI berfokus pada tambang
bawah tanah yang memiliki kompleksitas penambangan yang sangat tinggi. Tambang bawah tanah PTFI
dioperasikan dengan menggunakan metode block caving dan open stope mengikuti karakter bijih
tambang dan kondisi batuan sekeliling.

Biaya investasi yang sangat besar dan potensi risiko yang tinggi, membuat perusahaan harus sangat berhati-hati dalam mengoperasikan tambang bawah tanah terbesar di dunia ini. “Penerapan kaidah penambangan yang baik dan benar (good mining practice) dan pengutamaan aspek keselamatan (safety) menjadi panduan utama kegiatan operasi PTFI agar dapat mencapai Sustainable Safe Production,” tambah Jenpino.

PTFI juga memiliki tim khusus yang bertanggung jawab terhadap aspek konservasi dan lingkungan. Hal
ini merupakan wujud nyata PTFI dalam menjalankan praktik bisnis yang bertanggung jawab dengan
pendekatan aspek ESG (Environmental, Social, dan Governance). Selain itu, PTFI memiliki standar
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang memenuhi peraturan perundang-undangan Pemerintah
Republik Indonesia (RI) sesuai rekomendasi Kementerian ESDM.

Pada perhelatan Penghargaan Subroto, Jenpino Ngabdi juga mengucapkan terima kasih kepada
Pemerintah, terutama Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BPSDMP) ESDM,
atas apresiasi yang diberikan terhadap inisiatif PTFI dalam program pengembangan kualitas dan
kapasitas SDM.

Jenpino juga menyampaikan beberapa program pelatihan dan pengembangan karyawan, baik yang diselenggarakan secara langsung oleh PTFI dan Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN), maupun melalui kolaborasi dengan pihak ketiga.

“Beberapa di antaranya adalah pelatihan teknis yang relevan dengan industri pertambangan, seperti yang diselenggarakan oleh IPN dengan menggunakan alat simulator dalam pengoperasian alat berat, dan pelatihan vokasi lainnya yang relevan dan dibutuhkan di industri tambang, memberikan beasiswa secara aktif, serta bekerja sama dengan Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) guna memfasilitasi pengembangan jenjang Pendidikan karyawan,” jelas Jenpino.

Sejak tahun 1996, PTFI telah memberikan lebih dari 12.000 beasiswa kepada pelajar asli Papua, khususnya masyarakat asli tujuh suku yang berdomisili di sekitar wilayah operasional PTFI, mulai dari tingkat SD hingga program doktor.

Prestasi yang diraih oleh PTFI dalam menerima lima penghargaan dari Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM) merupakan bukti nyata dari komitmen PTFI terhadap praktik pertambangan yang
baik, serta investasi sosial dan lingkungan yang berkelanjutan. Hal ini mendukung pernyataan Arifin
Tasrif yang mengatakan bahwa industri pertambangan saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan,
seperti tuntutan transparansi dan akuntabilitas yang semakin tinggi, kerusakan lingkungan dan
pemanasan global, transisi energi, fluktuasi harga komoditas, hingga cadangan yang semakin terbatas.

“Dengan diterapkannya kaidah teknik pertambangan yang baik dan kerja sama PTFI dengan Pemerintah
dalam mengembangkan kompetensi SDM dan pemberdayaan masyarakat, diharapkan kegiatan
pertambangan dapat berlangsung efektif, efisien, dan ramah lingkungan, serta dalam prosesnya semakin
banyak talenta berkualitas tercipta untuk bekerja di bidang tambang,” tutup Arifin Tasrif.

Leave a Comment