Jayapura – Proyek pembangunan infrastruktur dan venue PON XX Papua banyak melibatkan warga lokal Papua, walaupun tenaga kerja dari luar menempati urutan teratas.
Penegasan itu disampaikan Manager Konstruksi PT Waskita Karya Fery disela-sela kunjungan Pengurus Koni Papua di venue Aquatik di Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura, akhir pekan lalu.
Ia mengatakan, banyak pekerja lokal yang terlibat dalam pembangunan venue PON Papua. “Cukup banyak pekerja lokal yang kita libatkan, mulai dari security, tenaga-tenaga asisten lainnya,” katanya.
Dikatakan, untuk pekerjaan yang spesifik memang kita membutuhkan tenaga-tenaga spesialis dari luar Papua. “kemarin lockdown corona kita sempat kesulitan juga, tetapi sudah dapat diatasi dan harapannya pembangunan aquatic dalam waktu dekat sudah bisa rampung seratus persen,” ujarnya.
Venue Akuatik Papua dibangun sesuai dengan Standar FINA dengan biaya APBN (MYC) tahun 2018-2020 sebesar Rp401 miliar. Secara terinci per fasilitas, pembangunan arena akuatik progresnya telah mencapai 96 persen lebih cepat dari target semula selesai bulan Agustus 2020.
Lanjutnya, pembangunannya terus dikerjakan agar dapat selesai tepat waktu, dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan, protokol kesehatan, dan menyesuaikan kebijakan Pemerintah Pusat maupun Daerah.
“venue PON dengan standar internasional ini tidak hanya menjadi kebanggaan warga Papua saja, namun juga menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia, khususnya atlet-atlet Papua lebih semangat dan berprestasi menjadi juara, baik dikancah nasional maupun internasional,” ungkapnya.