Jakarta – Rencana Jokowi membangun Pusat Pendidikan Internasional di Ibukota Negara yang baru mendapat Pujian dari Profesor Universitas Harvard. Strategi Presiden tersebut dijabarkan oleh Staf Khusus Presiden RI asal Papua, Billy Mambrasar, yang mengantarnya menyabet gelar Master dari Universitas Harvard, Amerika Serikat.
“Profesor saya, yang selain mengajar di Harvard, adalah seorang ahli Pendidikan tinggi Bank Dunia, bernama Dr. Roberta Malee Bassett, memuji makalah saya, dan juga memuji rencana Presiden Jokowi menjadikan Ibukota Negara Indonesia yang baru, sebagai pusat Pendidikan tinggi Regional Asia, puji Tuhan saya mendapat nilai maksimal, yakni A di tugas akhir saya”, Ujar Billy Mambrasar dalam rilis yang diterima.
Dalam makalah tersebut, Billy Mambrasar menuliskan Analisa strategi pembangunan Pendidikan tinggi Indonesia di Ibukota Negara yang baru, menggunakan kerangka berpikir Bank Dunia, dengan bimbingan dosennya. Kerangka berpikir itu disebut: “STEERING”, yang terdiri dari komponen membangun diversifikasi sistem Pendidikan tinggi, memanfaatkan teknologi, memastikan akses dan biaya yang terjangkau oleh semua golongan, pemanfaatan sumberdaya yang efisien, dan memastikan proses belajar mengajar yang Tangguh dalam segala situasi.
“Dalam salah satu rapat saya bersama-sama Presiden Joko Widodo tahun 2020 lalu, beliau meminta kepada saya, untuk dibuatkan konsep bagaimana menjadikan Ibukota Negara Indonesia yang baru sebagai pusat pendidikan regional Asia, yang telah saya kerjakan, dan sampaikan langsung kepada beliau sebagai masukan saya. Atas izin beliau, saya kemudian menjadikan strategi ini sebagai studi kasus untuk makalah, dalam rangka penyelesaikan studi saya di Harvard, yang mendapat masukan dan respons positif dari professor saya”, Ujar Billy Mambrasar.
Dalam makalahnya Profesor Bassett membimbing Billy untuk menjabarkan langkah-langkah detail, dari visi besar Presiden Joko Widodo untuk membuat pusat Pendidikan tinggi yang dapat menarik ilmuwan manca negara untuk datang, menetap, mengajar, dan melakukan riset di institusi Pendidikan tinggi yang akan dibangun di Ibukota Negara yang baru nantinya. Selain itu, Profesor Basset juga memberikan rekomendasi bagaimana memperoleh dukungan dari Bank Dunia, untuk ikut mendanai proses pembangunan Institusi Pendidikan tersebut, serta rancangan untuk memperoleh dukungan internasional untuk menjadikannya pusat riset internasional.
“Prof Bassett memuji langkah strategis Presiden saat ini, dengan menjadikan Pendidikan Tinggi berbasis pengembangan teknologi dan manusia yang berkelanjutan, sebagai salah satu nafas Ibukota Negara yang baru, karena menurutnya, investasi di Pendidikan Tinggi yang berbasis inovasi, akan mendorong Indonesia naik kelas menjadi negara kelas menengah keatas. Saya juga akan segera mengirimkan Makalah ini sebagai masukan strategis saya kepada Presiden Joko Widodo setelah nanti disempurnakan”, Ujar Billy Mambrasar.
Sejak bertugas dari akhir tahun 2019 lalu, Billy Mambrasar telah ikut berkontribusi untuk menuliskan berbagai rekomendasi kebijakan kepada Presiden yang menjadi masukan untuk pembuatan beberapa produk hukum, instruksi presiden, dan beberapa rancangan strategis pembangunan lainnya. Satu-satunya Stafsus Presiden asal Papua ini juga aktif terlibat dalam membuat rancangan strategis Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat, berdasarkan Inpres No. 9 tahun 2020.
Pada tanggal 26 Mei 2022 lalu, bersama dengan ribuan lulusan Harvard lainnya, Billy mambrasar diwisuda dan memperoleh gelar Master dalam Bidang Psikologi dan Pembangunan Manusia, dari Sekolah Pendidikan, Universitas Harvard. Billy Mambrasar menjadi Putra Papua Pertama dan satu-satunya yang diterima belajar hingga lulus, dari Kampus top Amerika, yang melahirkan Presiden Amerika terbanyak, penerima nobel, pembuat facebook, penerima Microsoft, serta ilmuwan dan orang berpengaruh dunia lainnya ini.