TALAUD – Pemerintah Kabupaten Talaud dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Talaud diminta untuk memberikan perhatian khusus kepada masyarakat Kecamatan Nanusa yang saat ini kesulitan mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) Jenis Pertalite.
Permintaan itu disampaikan salah satu putra terbaik pulau Marampit, Yulen Gat Momongan di Jayapura, Papua, Kamis (21/7/2022) sore, sebagai bentuk keprihatinannya kepada seluruh masyarakat Kecamatan Nanusa terlebih khusus pulau Marampit, atas kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak Pertalite.
Menurut pria yang akrab disapa Yulen, pulau marampit adalah pulau terluar Indonesia yang mana kewenangannya dibawah pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud, yang berbatasan dengan Negara Filipina sehingga harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.
Diketahui, kelangkaan BBM jenis Pertalite di Kecamatan Nanusa khususnya di pulau Marampit terjadi sejak awal bulan Juli 2022 dan bukan kali ini saja, tetapi sudah sering terjadi akibat keterlambatan pengiriman melalui transportasi kapal laut.
“Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya meminta kepada pemerintah dan DPRD untuk dapat memberikan perhatian serius terkait persoalan ini karena ketersediaan BBM bagi masyarakat disana sangat penting,” pinta Yulen.
Dirinya juga berharap, perusahaan yang dipercayakan oleh pemerintah dapat secepat mungkin menyuplai BBM jenis Pertalite sehingga kelangkaan BBM di Kecamatan Nanusa segera teratasi.
Diungkapkan Yulen, masyarakat kepulauan Marampit sangat bergantung dengan ketersediaan BBM jenis Pertalite. Hal itu kata Yulen disebabkan karena mata pencaharian sebagian besar warga masyarakat disana adalah nelayan.
“ Jika harus jujur, kelangkaan ini membuat aktifitas para nelayan kami terhambat. mengingat nelayan kami menghidupi keluarga mereka dan membiayai anak-anaknya yang masih menempuh pendidikan dibangku sekolah dasar dan menengah, maka saya sangat berharap Pemerintah kabupaten Talaud dan juga DPRD dapat segera merespon persoalan ini. Semoga ada solusi yang terbaik untuk saudara kami di pulau Marampit,” harap Yulen.
“ Saya juga berharap, kelangkaan yang sudah beberapa kali terjadi ini dapat dijadikan pengalaman oleh permintah sehingga kedepannya ada antisipasi berupa minyak cadangan untuk masyarakat kami yang berada di pulau terluar Indonesia ini,” sambung Yulen.
Selain beberapa hal yang ia sampaikan diatas, Yulen juga menyampaikan empat permintaan kepada Pemerintah dan DPRD Kabupaten Talaud sebagai berikut:
Agar tidak terjadi kelangkaan, kami meminta kepada Pemda Talaud untuk menamba kuota BBM yang di suplai ke Pulau Marampit.
Kami meminta kepada DPRD Kabupaten Kepulauan talaud, Kalau boleh bertatap muka dengan masyarakat untuk mencari tau apa saja yang menjadi kendala-kendala di Kecamatan Nanusa khususnya di Pulau Marampit.
Kami juga meminta kepada DPRD Kabupaten Talaud mencari tau kuota BBM yang sebenarnya untuk Kecamatan Nanusa khususnya di pulau marampit itu berapa, sehingga kami akan membandingkan dengan BBM yang sebelumnya sering masuk.
Kami meminta agar pihak perusahan penyuplai BBM, dapat mengantisipasi dan memberikan solusi jika terjadi kelangkaan di Kecamatan Nanusa.