Jayapura – Suasana duka tampak saat jenazah Prada Ardi Yudi Ardianto (24) dan Praka Alif (30) tiba di bandara Sentani Jayapura, Rabu (19/05/2021).
Prada Ardi dan Praka Alif merupakan korban kesadisan Teroris OPM yang tmelakukan penyerangan di seputaran areal penggalian material yang letaknya di ujung Bandra Nop Goliat Dekai kabupaten Yahukimo propinsi Papua, Selasa (18/05/2021) kemarin.
Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan menyampaikan duka yang mendalam. “Almarhum berdua adalah prajurit dari Yonif 432 yang sedang melaksanakan tugas pengamanan di bandara,” ujar Brigjen Izak Pangemanan.
Lebih lanjut Danrem yang dihubungi melalui telephon selulernya ini mengatakan evakuasi korban dilakukan pada hari Rabu pagi. Dari Yahukimo ke Jayapura selanjutnya diterbangkan dan akan dimakamkan di kampung halaman.
“Evakuasi jenazah dari Yahukimo ke Sentani menggunakan Pesawat Wings Air. Kemudian jenasah alm. Prd Ardi Yudi Arso akan diterbangkan ke NTT dan dikebumikan di Ds. Kamanasa RT02/04 kecamatan Malaka Tengah kabupate Malaka sementara jenasah alm. Prk Alif Nur M. Angkotasan akan diterbangkan ke Ambon dan dikebumikan di ds Pelaw kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah.
Danrem 172 ini menegaskan bahwa pihaknya akan mencari para pelalu penyerangan ini. Dan menghimbau kepada masyarakat terutama tokoh masyarakat agar dapat bekerja sama.
“Kami berharap kerjasama dari para tokoh dan masyarakat. Terutama bila mengetahui keberadaan dua senjata api milik korban yang dibawa lari pelaku penyerangan, agar memberikan informasi kepada aparat terdekat,” ujarnya.
Seperti telah diberitakan kemarin, penyerangan ini dilakukan oleh Teroris OPM sekitar 20 orang.
Prada Ardi Yudi Ardianto meninggal dunia ditempat akibat luka-luka bacokan di tangan kiri serta kepala belakang, sementara itu Praka Alif sempat dibawa lari ke RSUD Dekai, namun pada pukul 13.25 Wit meninggal dunia dan mengalami luka bacok di tangan kiri dan kanan serta paha kiri, dan kepala belakang.
Selain menganiaya korban hingga meninggal para penyerang (Teroris OPM) membawa lari dua senjata api jenis SS2 V4.