MERAUKE, ARAFURA,-Membangun keakraban dan menjalin hubungan silahturahmi yang baik dengan warga kampung binaan sangat penting bagi seorang Babinsa guna mengetahui perkembangan situasi di wilayah kampung binaan. Hal inilah yang dilakukan secara intens oleh Praka Abraham Corneles selaku Babinsa Kampung Bosma Koramil 1707-11/Bade Kodim 1707/Merauke melalui kegiatan komunikasi sosial (Komsos) belum lama ini guna membangun keakraban serta kebersamaan dengan warga binaan di Kampung Bosma, Distrik Syahme Kabupaten Mappi.
Bertempat di rumah salah satu warga, tepatnya di rumah Stevanus Kaimu, Praka Abraham memberikan pemahaman kepada keluarga Stevanus akan pentingnya hidup rukun dan gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. “Menjaga kerukunan dan gotong royong itu penting agar terjadi kerja sama dengan baik dan tercipta kerukunan, kerhamonisan di Kampung Bosma ini,”jelasnya dalam rilis tertulis. Selain itu, Praka Abraham juga mengajak masyarakat Kampung Bosma untuk senantiasa menjaga keamanan kampung serta melaksanakan kegiatan siskamling dan ronda malam. Ini bertujuan untuk menjaga keamanan, meningkatkan kewaspadaan serta untuk mewujudkan ketentraman dan keamanan kampung.
Beda lagi dengan Sertu Muh.Solahudin yang membantu mengajar siswa-siswi kelas 5 Sekolah Dasar YPPK Kampung Memes, Distrik Venaha Kabupaten Mappi. Jumlah siswa sekolah ini sebanyak 95 orang dan yang berada di kelas 5 sebanyak 18 orang. “Kehadiran saya di SD YPPK Kampung Memes bertujuan untuk ikut mengajar dalam rangka membantu mencerdaskan mereka. Selain mendapatkan ijin dari pihak sekolah, kehadiran saya juga disambut gembira oleh para siswa-siswi sehingga kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik dan lancar”. jelasnya.
Adapun materi yang ia ajarkan yaitu wawasan kebangsaan dengan menguraikan 5 sila yang terdapat dalam Pancasila serta mengenal nama-nama pahlawan Negara Indonesia dari berbagai daerah. Martina, S.Pd. selaku wali kelas 5 SD YPPK sangat senang dan mengucapkan banyak terima kasih kepada Babinsa Koramil 1707-11/Bade yang ikut serta mengajar. “Selain itu, dengan kehadiran Babinsa secara rutin dapat meningkatkan disiplin para siswa,”jelas Martina.
Sementara itu Babinsa Koramil 1707-08/Agats Serda M. Tamyis Hudin memberikan pelatihan Peraturan Baris Berbaris (PBB) kepada sejumlah anggota Linmas Kampung Aswetsy bertempat di lapangan upacara SD Inpres Syuru Kampung Syuru Distrik Agats Kabupaten Asmat Selasa lalu. Pembinaan Linmas merupakan salah satu kegiatan pembinaan perlawan wilayah (Binwanwil) dimana Babinsa memiliki tugas menjalin kemitraan dengan para anggota Linmas sebagai mitra karib bagi Babinsa.
Diharapkan dengan adanya pelatihan PBB ini, para anggota Linmas dapat menjadi contoh bagi masyarakat lainnya dalam hal kedisiplinan dan semangat bela negara untuk dapat memberikan perlindungan bagi masyarakat di kampungnya. Serda M. Tamyis Hudin dengan dibantu rekannya Pratu Spenyal Boseren memberikan materi dasar-dasar PBB guna melatih kamampuan fisik dan kedisiplinan guna menunjang tugas sebagai Linmas. “Pelatihan dasar-dasar peraturan baris berbaris ini bertujuan untuk melatih kemampuan fisik dan kedisiplinan bagi anggota Limas guna mendukung tugas dan tanggung jawab sebagai keamanan kampung serta membantu kelancaran tugas Babinsa dalam memberikan rasa aman dan ketertiban masyarakat warga binaan,”jelas Serda M. Tamyis Hudin.
Ia menghimbau kepada Linmas dan masyarakat agar selalu menjaga kesehatan keluarga dan kebersihan lingkungan sekitar rumah. Pada masa pandemi Covid-19 supaya menghindari kerumunan dengan cara menjaga jarak dan wajib menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Rajin mencuci tangan dengan sabun sesuai anjuran protokol kesehatan Pemerintah Kabupaten Asmat. Pada kesempatan itu Kepala Kampung Aswetsy, Yulianus mengucapkan terima kasih kepada Koramil 1707-08/Agats atas partisipasi Babinsa dalam mendukung tugas aparat kampung untuk melayani warga.
Khusus untuk Babinsa Koramil 1707-09/Kimaam, Serda Saifullah belum lama ini membantu proses pengolahan sari pati pohon sagu menjadi makanan pokok milik Hermanus Kapka yang merupakan salah satu warga Kampung Deka, Distrik Kimaam. Hermanus mengemukakan bahwa mayoritas masyarakat asli Papua yang tinggal di Kampung Deka menjadikan sagu sebagai makanan pokok. Untuk itu, sagu sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Sagu merupakan makanan pokok bagi kita orang asli Papua khususnya di Kampung Deka. Jadi setiap minggunya para orang tua pergi ke hutan untuk mencari sagu kemudian diolah menjadi makanan,”kata Hermanus. Sementara itu Serda Saifullah mengatakan bahwa pendampingan kepada Hermanus Kapka dalam mengekstrak sari pati dari pohon sagu tersebut bertujuan untuk membantu meringankan beban mereka dalam mendapatkan sari pati pohon sagu.
“Selain itu saya manfaatkan untuk pembelajaran bagaimana cara mengekstrak sari pohon sagu untuk dijadikan makanan. Sebagai seorang aparat wilayah yang dalam kesehariannya bersentuhan langsung dengan masyarakat tentunya harus bisa mengamalkan 8 Wajib TNI, di antaranya menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat di sekeliling,”jelasnya.**