Jayapura – Presiden Joko Widodo resmi menunda penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua ke bulan Oktober 2021.
Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas melalui teleconference dengan kabinet kerjanya dan Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, Kamis pagi
Presiden Joko Widodo mengatakan, mendengar laporan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang telah berdiskusi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Maka, kita putuskan PON ditunda tahun depan, dan harapan kita bersama Papua benar-benar siap sebagai tuan rumah, baik venue maupun infrastruktur pendukung lainnya.
Jokowi menambahkan, senang dengan perkembangan vurus corona atau Covid-19 di Papua seperti dilaporkan Wakil Gubernur Papua.
Dimana, hingga hari ini jumlah pasien positif Covid-19 di Papua mencapai 124 orang, tapi jumlah pasien yang sembuh sebanyak 33 orang.
Sementata Menpora Zainudin Amali menjelaskan menggelar PON Papua bulan Oktober 2021 karena bulan-bulan lainnya itu terisi dengan kegiatan olahraga lainnya.
Menpora menjelaskan bahwa 2021 akan jadi tahun yang sibuk bagi dunia olahraga Indonesia, baik menjadi tuan rumah maupun mengikuti berbagai ajang.
April 2021 kita ada puasa dan lebaran, Mei-Juni ada Piala Dunia U-20, Juli-Agustus ada Olimpiade, dan Bulan Desember Sea Games Vietnam” beber Zainudin.
Dengan demikian, PON bulan Oktober 2021 sangat ideal, karena banyak koni daerah juga sementara tidak melaksanakan pelatda akibat dari dampak virus corona.
Tahapan PON XX Tetap Berjalan
Walaupun pelaksanaan PON XX Papua ditunda, Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) tetap melaksanakan tahapan sesuai jadwal.
Menurut Yunus Wonda, tahapan pelaksanan PON tetap berjalan. Jadi, yang tunda itu waktu pelaksanaannya, tapi seluruh tahapan berjalan normal, dan PB PON tetap bekerja,” ujarnya.
Yunus mengatakan, besok (Jumat) PB PON akan rapat dengan Pemerintah Provinsi Papua, dan menyampaikan progres PON yang sudah dikerjakan.
“Tahapan PON berjalan normal, kecuali untuk peralatan pertandingan kita hentikan sementara, dan volume pekerjaan juga kita kurangi karena dampak dari virus corona ini,” katanya
Disinggung sial anggaran PON akan dialihkan untuk penanganan Covid-19, kata Yunus Wonda, itu kebijakan pemerintah, karena anggaran PON yang ada saat ini hanya untuk pengadaan peralatan.
“Anggaran PON sebesar Rp 2 triliun masih di Pemprov Papua, belum diserahkan ke PB PON, anggaran yang ada hanya untuk pengadaan peralatan, tapi sementara dihentikan karena adanya Covid-19 maupun kurs dollar yang terus naik,” urainya.
Yunus Wonda menambahkan, penundaan PON di Papua murni masalah virus corona, sehingga suluruh masayarakat Papua dapat menerima keputusan presiden.
“Tidak ada urusan politik yang membuat PON tunda, ini murni masalah bencana Covid-19 yang melanda seluruh negara di dunia, saya imbau masayarakat membantu pemerintah untuk memutus mata rantai virus tersebut, dengan mengikuti protokoler kesehatan yang disampaikan pemerintah,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal yang mewakili Pemerintah Daerah Papua menyambut baik terhadap keputusan Bapak Presiden untuk menunda PON XX pada Oktober 2021 sehingga penyelenggaraan menjadi lebih baik lagi.
Presiden menegaskan, “Kalau sudah informasinya seperti itu, kita tunda pelaksanaannya Oktober 2021. Saat penyelenggaraan pada tahun 2021 kita sudah di posisi yang sangat siap”, tutupnya.