Jayapura- Kepala Unit Donor Daerah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Jayapura, dr. Idawati Waromi, Sp. KJ, memastian ketersdiaan stolk darah selama Bulan Ramadhan 1446 Hijriyah atau tahun 2025
Namun ia pun akui, jika selama bulan Ramadhan PMI sering menghadapi tantangan dalam menjaga ketersediaan stok darah.
Bahkan, kata Dr. Idawati Waromi pihaknya telah melakukan segala upaya guna memastikan ketersediaan stok darah selama bulan Ramadhan melalui kegiatan donor darah usai Shalat Tarawih.
“Contoh PMI Kota Jayapura, memastikan ketersediaan stok darah selama Ramadhan dengan mengadakan donor darah di masjid-masjid di Kota Jayapura setelah berbuka puasa dan setelah Shalat Tarawih setiap hari dan itu memang rutin,” kata Dr. Idawati Waromi kepada sejumlah awak media disela sela kegiatan Musyawarah Kerja Kota Jayapura di salah satu Hotel di Jayapura, Jumat 28 Maret 2025.
Selain itu juga lanjutnya, ada beberapa permintaan dari instansi-instansi maupun komunitas juga BUMN.
“BUMD yang ada di kota Jayapura dan itu sudah dilaksanakan,” kata Idawati Waromi yang juga adalah seorang Spesialis kedokteran jiwa
Dijelaskannya, dari kegiatan rutin donor darah setiap hari selama Ramadhan di masjid masjid bisa mendapatkan 20 sampai 30 kantong darah.
Bahkan, kata Waromi, kegiatan rutin donor darah ini pihaknya lakukan sampai di Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom dan Kabupaten Jayapura.
Sementara, untuk di unit donor darah khusus di kota Jayapura kata Idawati Waromi, itu melayani 7 Rumah Sakit.
“Jadi minimal stok darah kadang kadang tersedia cukup tanpa ada kegiatan kegiatan rutin yang kita lakukan, tapi ada saat saat ada golongan darah yang tidak ada. Biasanya memang tidak ada stocknya dan kami pun minta bantuan kepada keluarga. Tapi sampai saat ini puji Tuhan stock darah masih mencukupi untuk kota Jayapura,”ungkapnya.
Apalagi kata Idawati, sesuai dengan data kependudukan per tahun sudah bisa mencapai 14 ribu pendonor yang bisa mencukupi untuk kota Jayapura.
“Ya memang secara statistik mungkin belum mencukupi harus sampai 18 ribu pendonor, tapi sampai saat ini masih bisa kami targetkan karena dibantu juga oleh PMI Provinsi. Jadi kami bisa mencapai target di Kota Jayapura sampai saat ini sebulannya 1.200 pendonor,” bebernya.
“Dengan kegiatan rutin yang dilakukan oleh UDD kota Jayapura kami terus berusaha, selain itu kami akan mencoba meningkatkan lagi dengan kerjasama bersama sama OPD-OPD di Kota Jayapura untuk menjadi pendonor aktif di Kota Jayapura, yang nantinya mungkin itu akan menjawab kekurangan-kekurangan kami ke depan,”sambungnya,
Tak hanya itu, PMI Kota Jayapura juga tengah memperkuat organisasi dengan membentuk Palang Merah Remaja (PMR) tingkat dasar, mula, dan madya,
“Sehingga di usia-usia nanti mereka harus menjadi pendonor, mereka sudah siap. Pendonor aktif saat ini di kota Jayapura adalah usia dari 25 sampai 40 tahun,”jelasnya.
Selain itu kata Idawati, PMI Kota Jayapura sudah menggunakan aplikasi SIDONI (Sistem Informasi Donor Darah Indonesia).
“Kami sudah menggunakan aplikasi SIDONI, semua pendonor akan kami masukkan dalam aplikasi. Jadi semakin membuat mereka giat dan di dalam aplikasi itu kami akan mengingatkan kapan para pendonor harus mendonor lagi.
Idawati Waromi menambahkan, Aplikasi SIDONI ini sangat bermanfaat, apabila ada kekurangan-kekurangan darah bisa kami penuhi atau kalau ada yang membutuhkan sekali kami bisa menghubungi para pendonor secara langsung. (Tiara).