Jayapura – Usai melakukan rangkaian pertemuan dengan masyarakat dan pengumpulan data sekitar setengah tahun, PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Maluku Papua menuntaskan proses pengadaan tanah jalan akses rencana Gardu Induk (GI) Angkasa di Pasir Tiga, Kelurahan Tanjung Ria, Kamis (18/6/2021).
Tim Pengadaan Tanah PLN UIP Maluku Papua melaksanakan pembayaran lahan seluas 6.202 m2 kepada Keondoafian Kayu Batu dan disaksikan oleh warga yang tinggal di sekitar lokasi rencana GI.
Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP Maluku Papua, Achmad Ismail, menekankan pentingnya gardu induk ini untuk meningkatkan keandalan listrik di Kota Jayapura yang saat ini masih bergantung pada operasional GI Skyline di Kelurahan Entrop.
Menanggapi kondisi itu, Kepala Distrik Jayapura Utara, Fillep Hamadi, menegaskan pembangunan GI Angkasa begitu penting.
“Rencana PLN ini tujuannya agar kedepannya kita dapat menikmati listrik dengan lebih baik lagi. Ini untuk kita semua sebagai masyarakat yang akan menikmati listrik dan bukan untuk saat ini saja tapi demi kemanfaatan di masa depan untuk anak cucu kita juga,” kata Fillep.
Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP Maluku Papua, Achmad Ismail menyampaikan bahwa proses pengadaan tanah melibatkan banyak pihak dan seluruh prosedurnya telah dilakukan berdasarkan peraturan yang ada, termasuk tahap penilaian harga tanah dan tanaman.
“Berdasarkan peraturan, penentuan nilai tanah dan tanaman merupakan wewenang lembaga independen atau biasa disebut Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan. Sehingga dalam proses penilaiannya tidak ada intervensi, kemudian harga yang ditetapkan bersifat final dan harus diterima oleh semua pihak. Meski demikian, pada pengadaan tanah ini harga yang ditetapkan oleh KJPP tidak membuat kecewa pemilik tanah dan tanaman,” jelas Achmad.
Pengadaan tanah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rencana proyek Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt dari GI Skyline hingga GI Angkasa.
“Lahan GI Angkasa sesungguhnya sudah bebas yakni seluas 22.550 m2, namun jalan aksesnya terkendala sehingga baru bisa kami mulai prosesnya pada tahun ini. Sementara itu untuk tower SUTT dari Skyline ke Pasir Tiga totalnya ada 34 tower dan 30 di antaranya sudah bebas lahannya,” lanjut dia.
Sementara itu, Kapolsek Jayapura Utara AKP Jahja Rumra mengharapkan agar masyarakat dapat tetap menjaga ketertiban.
“Bila ada persoalan-persoalan yang muncul mari kita duduk bicara bersama dengan tidak menggunakan kekerasan, masih ada waktu, ruang, tempat, dan cara untuk menyelesaikannya. Terlebih saat ini kita menuju pada kegiatan PON, jangan sampai membuat hal-hal yang nanti merusak suasana PON. Semua ini untuk kemaslahatan kita bersama, yang menikmati adalah masyarakat semua,” kata Kapolsek.
Senada dengan Kapolsek Jayapura Utara, Danramil Jayapura Utara, Kapten Inf. Guntur Lukas Tjo’e mengajak masyarakat untuk mendukung program pemerintah.
“Proses panjang sudah kita jalani bersama, untuk itu mari kita jaga bersama apa yang menjadi tujuan pemerintah ini. Di sini kami ingatkan pada bapak dan ibu sekalian bahwa PLN menjalankan fungsi yang sangat vital bagi kehidupan kita sebagai manusia dan pembangunan di suatu wilayah,” ungkap Danramil.
Sementara itu, Ondoafi Kayu Batu, Ridolf Makanuay menyatakan dukungannya terhadap program kelistrikan PLN di Kota Jayapura.
“Kami sudah mengenal dengan baik tim dari PLN sejak tahun 2017 lalu, dan masyarakat adat Kampung Kayu Batu terus mendukung semua kegiatan PLN di wilayah ulayat kami,” ujar Ridolf.
PLN UIP Maluku Papua terus berupaya meningkatkan keandalan listrik di Kota Jayapura dan sekitarnya, proyek GI dan SUTT 150 kV tersebut merupakan lanjutan dari sistem jaringan listrik tegangan tinggi yang sudah beroperasi sejak 2016 dari energi yang dihasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Holtekamp, serta Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Genyem, Distrik Unurumguay. (red)