Biak – Guna mendukung budidaya tanaman hidroponik di Kabupaten Biak, PLN memberikan bantuan senilai Rp50 juta kepada Kelompok Kebun Hidroponik Biak.
Bantuan yang merupakan salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini diberikan langsung oleh Manager PLN UP3 Biak, Yakomina M. W. Senadi kepada Ketua Kelompok Kebun Hidroponik Biak, Ludwig Ibram B. Untayana.
Bantuan tersebut rencananya akan digunakan untuk pembelian bibit, nutrisi dan penambahan media serta perlengkapan penanaman lainnya. Selain itu untuk menunjang kegiatan cocok tanam, akan dilakukan pemasangan baru sambungan listrik dimana sebelumnya masih menggunakan listrik warga sekitar.
Manager PLN UP3 Biak, Yakomima M. W. Senadi, menjelaskan bahwa aktivitas bertanam dengan teknik hidroponik ini dirasa akan sangat membantu masyarakat yang ingin bercocok tanam dengan tempat penanaman yang minim.
Selain itu, hal ini juga menjadi salah satu langkah untuk mengenalkan budaya electrifying agriculture kepada masyarakat luas.
“Selain berkomitmen untuk menyediakan keandalan pasokan listrik, PLN juga ingin berkontribusi untuk menciptakan lingkungan hijau di Biak, salah satunya melalui tanaman hidroponik. Kami berharap bantuan ini dapat bermanfaat dan memberikan efek positif untuk masyarakat sekitar,” kata Yakomima, Minggu (15/5/2022).
Program electrifying agriculture sendiri merupakan salah satu inovasi bagi sektor pertanian dalam memanfaatkan berbagai peralatan dan teknologi tani yang menggunakan tenaga listrik. Dengan adanya budaya baru ini, diharapkan dapat mendongkrak produktivitas dan menekan biaya operasional sehingga keuntungan yang didapatkan juga semakin besar.
Ketua Kelompok Kebun Hidroponik Biak, Ludwig Ibram B. Untayana, menyampaikan apresiasinya kepada PLN karena telah peduli terhadap pengembangan budidaya tanaman hidroponik. Kedepannya hal ini diharapkan dapat terus berlanjut agar sedikit banyak dapat menunjang perekonomian warga.
“Terima kasih kepada PLN yang telah mendukung kelompok kami untuk berkembang. Rencananya kami juga akan menambah bak penampungan air sehingga proses penanamannya dapat lebih efektif dengan ketersediaan air yang cukup,” kata Ludwig.
Lahan hidroponik seluas 10×15 meter ini ditanami berbagai sayuran, diantaranya yaitu, bayam brazil, selada, kangkung dan sawi thailand. Hasil panen yang ada, dikemas dan dijual ke beberapa rumah makan dengan harga Rp15.000,- /kantong plastik untuk dijadikan lalapan. (Red)