Resmikan Tempat Pengolahan Bio Gas dan Bio Slurry di Muara Tami
Jayapura – Sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan, PLN melalui PLN Peduli meresmikan Tempat Pengolahan Bio Gas dan Bio Slurry di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Rabu (18/8/2021).
Pembangunan tempat pengolahan dan peralatan produksi senilai Rp250 juta ini merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN yang bekerja sama dengan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) “Cinta Makmur”.
Peresmian tersebut dihadiri oleh Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Jayapura, Salmon Kareth dan Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru beserta jajarannya. Pembangunan tempat pengolahan Bio Gas dan Bio Slurry ini dilakukan selama tiga bulan setelah disalurkannya bantuan pada bulan April.
Manager PLN UP3 Jayapura, Salmon Kareth mengatakan bahwa selain melayani pelanggan dalam mencukupi kebutuhan listrik, PLN ingin ikut andil dalam memaksimalkan potensi pemanfaatan limbah yang memiliki nilai ekonomi bagi para peternak.
“Kami berharap dengan tersedianya tempat pengolahan limbah yang memadai, masyarakat dapat menjaga serta merawatnya dengan baik. Dengan begitu lingkungan dapat lebih terjaga dan menambah potensi pendapatan untuk peternak,” ujar Salmon.
Koordinator BKM “Cinta Makmur”, Andi Lambang, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu, khususnya PLN sehingga bio gas dan bio slurry dapat diproduksi lebih banyak.
“Terima kasih kepada PLN atas bantuan yang diberikan. Dengan memaksimalkan limbah yang ada, tempat pengolahan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pendapatan para peternak sapi di Distrik Muara Tami,” ujarnya.
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru mengapresiasi kepedulian PLN karena telah banyak membantu masyarakat Jayapura dari berbagai sisi, mulai dari konservasi penyu Skouw Yambe hingga penyediaan mobil MCK keliling. Saat ini dukungan lain PLN pun hadir ketika melihat adanya potensi untuk memaksimalkan limbah.
“Berawal dari pengelolaan skala kecil, hal ini harus terus ditekuni dan diurus dengan baik agar dapat menambah keuntungan bagi para peternak. Perencanaan harus dipikirkan secara matang mulai dari produksi, pengemasan, serta pemasaran penjualan sehingga dapat memiliki daya jual yang tinggi. Saya berharap peningkatan produksi dan kualitas dapat terus terjadi setiap bulannya,” ujar Rustan. (Red)