Raja Ampat- PLN terus berupaya memastikan akses listrik untuk seluruh masyarakat hingga pelosok negeri. Melalui bantuan 30 Unit Mikro PLTS dan energy storage bernama SuperSUN, masyarakat Dusun Yarweser, Kampung Arefi Selatan, akhirnya dapat menikmati manfaat listrik 24 jam penuh.
Bantuan TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) ini merupakan upaya PLN untuk turut serta mendorong kesejahteraan masyarakat di daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal). Hadirnya listrik menjadi fondasi awal masyarakat untuk meningkatkan aktivitas perekonomian sehari-hari.
Hal tersebut telah dirasakan oleh Jhonisius Arwakon, warga Dusun Yarweser, Kampung Arefi Selatan, yang merupakan salah satu penerima SuperSUN. Setelah rumahnya teraliri listrik, dirinya kini bisa membuat es batu untuk menyimpan ikan.
Sebelumnya masyarakat yang sebagian besar bekerja sebagai nelayan harus menempuh perjalanan ke Kota Sorong sejauh 60 km melalui laut selama 2 jam hanya untuk membeli es batu sebelum mereka memancing.
“Saat mendengar informasi (bahwa akan ada bantuan) kami senang dan saat barang bantuannya turun. Dulu kita butuh 5 liter BBM untuk menyalakan listrik dari jam 6 sore hingga 12 malam. Biayanya cukup besar. Disini BBM untuk genset kurang lebih bisa mencapai Rp20.000 per liter,” paparnya.
Jhonisius juga menjelaskan selain dirinya yang menggunakan freezer, masyarakat lain juga memanfaatkan listrik untuk berbagai aktivitas rumah tangga seperti pemakaian mesin cuci, pompa air, penggunaan mesin ketam kayu hingga belajar anak-anak. Kini semuanya menjadi lebih mudah untuk dilakukan.
“Saya terima kasih kepada PLN bukan 99 persen lagi, tapi 100 persen karena semua yang bikin hitam rumah sudah tidak ada, seperti obor kami biasa kalau pagi saat bangun tidur hidung su hitam,” ungkapnya.
Senada dengan Jhonisius, Frans Pasarua, Kepala Dusun Yarweser, menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan. Hal tersebut menjadi suatu berkat karena semua aktivitas menjadi terbantu.
“Saya mewakili masyarakat kampung ini, kami berada di sini kurang lebih dari 2001, kami sebagai masyarakat bersyukur kepada Tuhan karena sudah mendapat penerangan. Terima kasih banyak karena bapak sudah bantu kita orang ini. Jadi pagi hari ini kami sangat senang karena kita punya anak-anak belajar malam-malam hanya pakai obor namun sekarang kita punya lampu dan bisa menyala hingga 24 jam,” ujarnya.
Adanya SuperSUN bagi penerima bantuan, selain meningkatkan aktivitas produktif juga menghemat pengeluaran mereka setiap harinya. Sebelumnya, dalam satu hari mereka harus mengeluarkan biaya 100 ribu untuk menyalakan genset selama 6 jam. Saat ini, dengan menyala 24 jam penuh dan estimasi penggunaan 1,5 kWh, mereka cukup mengeluarkan biaya sekitar dua ribu rupiah.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono, menyampaikan bantuan ini merupakan salah satu bukti upaya PLN untuk mewujudkan listrik berkeadilan bagi seluruh masyarakat.
“Listrik sangat penting, sangat utama, sangat vital dan sangat mendukung kegiatan. Yang punya kulkas satu bisa bertambah lagi sehingga bisa menjadi cold storage. Ikan menjadi lebih awet, penjualan meningkat, sehingga tidak mustahil roda perekonomian bisa bergerak menjadi lebih baik,” jelasnya.
Budiono menambahkan, dengan kehadiran listrik tentunya semua bisa dilakukan. Kesejahteraan, sumber daya, dan pendidikan dapat meningkat. Dia juga berpesan kepada masyarakat agar bisa merawat bantuan yang sudah disalurkan sehingga bisa digunakan secara maksimal.
“Mohon bapak dan ibu sekalian bisa menjaga bantuan yang kami berikan, jika ada gangguan kami siap membantu untuk memperbaikinya. Kami juga sudah melatih dua warga kampung agar bisa membantu Bapak dan Ibu jika ada gangguan sehingga mereka bisa langsung mengatasi atau berkomunikasi dengan pegawai kami,” ujar Budiono.
Surya Power Solusi Untuk Negeri (SuperSUN) ini merupakan pembangkit individual tenaga surya yang terpasang kWh meter prabayar dengan daya 900 VA. Terdiri dari dua komponen utama yakni PV Panel berkapasitas 440 Wp – 700 Wp dan baterai berkapasitas 2 kWh, SuperSUN merupakan salah satu solusi ramah lingkungan untuk melistriki masyarakat di daerah terisolir.
Diinisiasi oleh para pegawai PLN di Sorong, terobosan tersebut mendapatkan penghargaan tertinggi di sektor ESDM berupa Dharma Karya ESDM karena dinilai telah memberikan manfaat besar pada sektor kelistrikan.
Adanya inovasi dalam perkembangan teknologi kelistrikan tentunya sangat membantu dalam menghadirkan penerangan. Terwujudnya pemerataan dan keterjangkauan akses listrik menunjukkan listrik bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat. (Red)