JAKARTA – Pj.Gubernur Provinsi Papua Selatan, Prof.Dr.Ir.Apolo Safanpo,ST ,MT meninggalkan tanah air Indonesia menuju Takhta Suci Vatikan, Roma, Italia, Sabtu (21/10) dengan pesawat komersial Etihad.
Tujuannya ke Kota Rama untuk melaksanakan tugas negara pada konferensi tentang pembangunan Papua menuju “Papua Tanah Damai” dalam pangkuan ibu pertiwi NKRI.
Pj Gubernur dalam rilis tertulis sebelum bertolak di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Ia akan berbagi pengalaman selama konferensi, bagaimana dirinya sebagai anak asli Papua hidup dan berkarya di ranah Papua dalam semangat kebersamaan dengan saudara-saudara lain sebangsa dan setanah air Indonesia.
“Tentu saja berbagai tahapan proses pembangunan tanah Papua dan hasil-hasil pembangunan selama ini akan kami paparkan di hadapan para peserta konferensi yang berasal dari berbagai negara di dunia. Kebanyakan mereka sedang menjalankan tugas belajar di berbagai perguruan tinggi di Vatikan dan di Roma (Italia).
Untuk Apolo sendiri, konferensi tentang Papua tanah damai ini adalah yang kedua kalinya dimana pada tahun yang lalu sebelum menjabat sebagai Pj Gubernur dirinya pernah diundang untuk berbicara di forum internasional Vatikan.
Keberangkatan Apolo kali ini bersama beberapa rekan lainnya yang juga akan mempresentasikan topik-,topik seputar pembangunan Papua dalam bingkai NKRI menuju Papua yang semakin damai dan sejahtera. Baik di bidang infrastruktur, ekonomi, kesehatan, pendidikan, olahraga, kesenian dan pariwisata.
Sebelum meninggalkan Tanah Air Indonesia Penjabat Gubernur Provinsi Papua Selatan, Prof. Dr. Ir. Apolo Safanpo,ST.,MT melakukan serangkaian kegiatan pemerintahan di Jakarta.
Tim Ahli/Staf Khusus Gubernur Papua Selatan Bidang Media, Peter Tukan dalam rilis tertulis menjelaskan bahwa setibanya di Jakarta dari Merauke, ibukota Provinsi Papua Selatan pada Senin (16/10), Apolo langsung menyelesaikan beberapa urusan terkait pemenuhan dokumen persyaratan administrasi untuk keberangkatan keluar negeri dalam hal ini ke Negara Vatikan dan Italia.
Selasa (17/10), Gubernur menggelar pertemuan dengan dua investor asal Prancis yaitu Philippe Ragi dan Jean Francois didampingi mantan Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) sekaligus anggota Tim Penyelesaian Non-Yudicial Pelanggaran HAM Berat masa lalu (Tim PPHAM), Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri.
Philippe dan Jean merupakan investor asal Prancis yang secara khusus berminat pada pengembangan pertanian dengan menggunakan peralatan mesin (mekanisasi pertanian) di wilayah PPS. Pada kesempatan itu, Gubernur mempersilahkan Philippe dan Jean untuk mengunjungi Merauke dan sekitarnya sebelum mereka mengambil keputusan untuk berinvestasi di wilayah selatan Tanah Papua itu.
Atas restu Apolo, dua investor ini mengunjungi Merauke pada Kamis (19/10) hinggga Sabtu (22/10).
Selama berada di Merauke, Philippe dan Jean didampingi para penerjemah yang tidak hanya fasih berbahasa Inggris saja tetapi juga memiliki pemahaman tentang dunia pertanian dan penelitian bidang pertanian yang mumpuni.
Selanjutnya Rabu (18/10) Gubernur usai menjadi Pembicara Kunci Seminar Nasional dengan topik “Menuju Papua Maju” melakukan diskusi terbatas dengan beberapa rekannya yang akan berpartisipasi pada konferensi internasional tentang Papua Tanah Damai di Vatikan pekan depan.
“Sebelum berangkat ke Vatikan, Gubernur bersama rekan-rekan tim berdiskusi menyatukan visi sebagai bekal saat berdiskusi di Vatikan,” kata Peter.
Pada Kamis (19/10), Gubernur juga melakukan pertemuan dengan Staf Khusus Setjen Wantanas Bidang Teknologi Informasi dan Aplikasi, Dr.Sofian Tjandra,Ph.D untuk membahas program aksi bela negara dan revolusi mental. Dibahas pula program peduli pendidikan anak bangsa dengan visi mencerdaskan anak bangsa dalam kerangka NKRI dan misi membangun Indonesia baru ( to build Indonesia a new).
Jumat (20/10) Gubernur melakukan pertemuan khusus dengan Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membahas peluang pengembangan investasi di bidang perkebunan tebu dan pabrik gula di PPS.
“Kami siap bekerjasama dengan pemerintah dan bergandengan tangan dengan masyarakat Papua Selatan untuk mengembangkan investasi perkebunan tebu dan pabrik gula, ” kata Tuan Martias selaku pemilik perusahaan Surya Dumai Group yang ikut serta pada pertemuan Gubernur dengan Menteri Investasi Bahlil.
Secara terpisah, Menteri Investasi Bahlil mengakui siap mengejar target investasi sebesar Rp1.650 triliun pada tahun 2024 nanti. Bahlil optimis target tersebut dapat terealisasi karena saat ini sejumlah proyek investasi sudah mulai pada tahap konstruksi sehingga diharapkan pada akhir tahun dapat rampung. Bahlil juga optimis tercapai target karena adanya Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang berbentuk konstruksi perhotelan, kemudian jalan dan beberapa industri domestik.