Jayapura – Ditengah penutupan Sidang Paripurna DPR Papua dengan agenda penetapan LKPJ Gubernur Papua tahun 2020 dan Raperda tentang pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2020, Rabu 15 September, malam, mendadak Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH mendadak hadir dalam ruang sidang disaat suasana tengah berdoa.
Sehingga sontak membuat pimpinan dan anggota DPR Papua begitu juga para Kepala OPD serta jajarannya terkejut dengan kehadiran Gubernur Lukas Enembe ditengah tengah mereka dalam ruang sidang.
Apalagi, diketahui memang sudah lama, Gubernur Lukas Enembe tidak pernah hadir dalam sidang, lantaran tengah fokus untuk kesehatannya.
Gubernur Lukas Enembe pun langsung disambut Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw, SE dan Wakil Ketua II DPR Papua, Yulianus Rumbairussy, SSos, MM yang kemudian duduk bersama.
Sehingga pada kesempatan itu, Gubernur Lukas Enembe pun kemudian menandatangani berita acara kesepakatan bersama dengan pimpinan DPR Papua.
“Malam hari ini, bapak Gubernur telah hadir bersama-sama kita. Tadi pak gubernur komunikasi kalau bisa hadir dalam sidang, beliau meski dalam kondisi kesehatan yang belum 100 persen pulih, namun beliau ingin bersama-sama dengan kita,” kata Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw, SE ketika memimpin sidang didampingi Wakil Ketua III DPR Papua, Yulianus Rumbairussy, SSos, MM yang langsung disambut hangat dan tepuk tangan anggota DPR Papua juga para pimpinan OPD Provinsi Papua.
Disela-sela penutupan sidang itu, Jhony Banua Rouw mengatakan, jika dalam komunikasi itu, Gubernur Lukas Enembe akhirnya bersedia hadir dalam rapat paripurna ini.
“Beliau juga sampaikan permohonan maaf, tidak bisa membacakan sambutan, tapi beliau hadir untuk menandatangani saja kesepakatan bersama ini,” ujar Jhony.
Untuk itu, atas nama, pimpinan dan lembaga DPR Papua, Jhony Banua menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Gubernur Lukas Enembe yang sudah bersedia hadir bersama dengan DPR Papua dalam sidang ini.
Usai penutupan sidang, kepada wartawan, Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw menegaskan, jika hubungan DPR Papua dengan eksekutif sangat baik dan harmonis.
“Kita ketemu pak Gubernur itu biasa dan kapan saja, terbukti dengan hari ini tadi lewat telepon, saya minta pak Gubernur untuk hadir. Beliau sampaikan bahwa kondisi kesehatan belum pulih 100 persen, beliau tidak bisa sampaikan sambutan. Tapi saya sampaikan bahwa beliau bisa hadir menandatangani kesepakatan bersama,” kata Jhony Banua Ruang kepada sejumlah wartawan usai mengantar Gubernur Lukas Enembe ke parkiran.
Namun ternyata lanjut Jhony,
Gubernur Lukas Enembe sangat merespon dengan DPR Papua, sehingga beliau mau menyempatkan diri hadir hanya untuk menandatangani kesepakat bersama ini.
“Kita juga memberikan apresiasi kepada pak Gubernur, walau kita tahu sendiri kondisi kesehatan belum pulih 100 persen, namun beliau hadir bersama-sama dengan DPR Papua untuk menandatangani kesepakatan bersama,” ungkapnya.
Menurut Politisi Partai NasDrem Papua ini, dengan kehadiran Gubernur Lukas Enembe dalam rapat paripurna ini, tentu akan menjadi motiviasi bagi DPR Papua.
“Tapi, prinsip kita adalah kita akan melakukan yang terbaik, apa yang kita bicarakan adalah terbaik untuk masyarakat atau rakyat kita. Kami dan pak gubernur sepakat bahwa semua untuk kepentingan rakyat,” tandasnya.
Hal senada dikatakan, Wakil Ketua III DPR Papua, Yulianus Rumbairussy bahwa kehadiran Gubernur Lukas Enembe telah menunjukkan komitmen tegas Pemprov Papua, hubungan antara eksekutif dan legislatif itu harmonis.
“Sesungguhnya pak gubernur sebagai kepala daerah selalu berkomitmen tegas Pemprov Papua dan kita sebagai pemerintahan serta hubungan legislatif dan eksekutif itu baik. Bahkan, pak gubernur secara pribadi dan sebagai kepala daerah selalu berkomitmen itu, mau hadir sebenarnya, cuman karena kondisi kesehatannya, sehingga itu yang membuat beliau kadang tak bisa. Tapi puji Tuhan malam ini bapak gubernur hadir, ini sangat luar biasa,” ungkap Rumbairussy sapaan akrab Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Papua ini.
Soal ketidakhadiran Gubernur sebelumnya, Rumbairussy menjelaskan, jika beliau tentu punya alasan yang jelas, apalagi dengan kondisi kesehatan Gubernur saat ini.
“Yang jelas, beliau ingin menunjukkan bahwa kita bersama – sama dengan pemerintah untuk memberikan yang terbaik untuk rakyat Papua,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Fraksi Demokrat DPR Papua, Mustakim HR menambahkan, kehadiran Gubernur dalam sidang itu, tentu ini menjadi surprise bagi anggota DPR Papua serta pimpinan OPD. Sebab sebelumnya tak disangka jika beliau akan hadir dalam penutupan sidang.
“Tentu kami tidak menyangka bahwa pak Gubernur bisa hadir. Namun sesungguhnya keinginan beliau itu, sudah sangat merindukan untuk hadir di DPR Papua, namun karena kondisi kesehatan beliau, sehingga sudah beberapa kali sidang, beliau tidak bisa menghadiri,” ungkap Mustakim.
Perlu diketahui lanjut Mustakim, jika kerinduan Gubernur untuk hadir dalam sidang di DPR Papua itu, bukan kali ini saja, tapi sudah lama beliau ingin hadir.
Ketika menanggapi keinginan anggota dewan agar Gubernur Lukas Enembe bisa hadir dalam persidangan, Politisi Partai Demokrat itu menjelaskan jika, sesungguhnya dari Fraksi Demokrat tentu sangat ingin menghadirkan gubernur, namun karena kondisi kesehatan beliau, sehingga tidak bisa hadir.
“Namun malam ini, meski diakhir mau penutupan, tapi beliau ingin hadir untuk menandatangani langsung kesepakatan bersama LKPJ itu,” ucapnya.
Mustakim menambahkan, meskipun beliau datang hanya menghadiri sidang DPR Papua, lantaran kondisinya yang belum 100 perasen pulih, dan yang membacakan sambutan orang lain yang sudah ditunjuk, itu tetap sah.
“Malam ini, beliau hadir untuk menandatangani kesepakatan bersama itu di gedung DPR Papua ini, bukan di kediaman atau pun di kantor beliau, itu intinya. Sehingga ini juga tentu memberikan spirit baru bagi kami, bahkan semua anggota menyambut baik kehadiran gubernur, karena kita juga sebenarnya sangat merindukan kehadiran beliau, begitu juga sebaliknya, beliau sangat rindu untuk hadir ditengah-tengah kita di gedung ini,” pungkasnya. (Tiara).