MERAUKE,ARAFURA,-Anggota Komisi IV DPR RI, H.Sulaeman L.Hamzah mengemukakan bahwa informasi yang ia peroleh dari para petani saat melakukan pertemuan terkait resesnya di Kampung Wasur 2 belum lama ini adalah terkait pengadaan benih padi yang tidak sesuai harapan petani. Jadi saat disemai tidak dapat tumbuh dengan baik dan masalah ini hampir semua petani mengalami. Oleh sebab itu hal ini harus diseriusi dan perlu solusi dari dinas yang terkait sehingga tidak menyebabkan kerugian di kalangan petani. “Pelayanan kepada petani seharusnya makin baik dan masalah-masalah yang kerap dihadapi petani harus dapat diselesaikan dengan baik.
Perlu diketahui sebenarnya perusahaan mana yang diberikan kepercayaan oleh dinas dan dari penangkar mana bibit diambil. Ketika saya mendengar informasi tentang bibit yang gagal itu dari petani, saya langsung meminta agar hal ini dapat ditindak lanjuti karena persoalan ini sangat serius,”ujarnya. Diakui bahwa pihak dinas sudah pernah mengecek langsung ke lapangan namun belum ada perubahan yang berarti karena petani diyakinkan bahwa bibit tersebut masih dapat digunakan.
Sementara itu Ponijan selaku Ketua Kelompok Tani Lancar 2 menyampaikan bahwa jenis padi yang tidak tumbuh dengan baik adalah Impari 32 karena hanya 30% yang berhasil. Padahal untuk perawatan ia sudah melakukan dengan maksimal dengan cara direndam selama satu malam tetapi tidak juga menumbuhkan akar. Senada dengan Ponijan, Ali Sadikin selaku Wakil Ketua Gapoktan Nup Yong Bon bahkan telah memberikan sampel kepada pihak dinas yaitu jenis Impari 32 dan 42 karena bibit ini jarang bisa tumbuh. Padahal kualitas benih ini tergolong bagus dan termasuk benih super.
“Namun baru tahap perendaman, belum disemai saja sudah tidak bisa tumbuh. Menurut pihak dinas, perlakuan petani dalam merawat bibit padi ini tidak boleh keliru dan harus direndam dengan menggunakan air hujan murni. Upaya ini juga sudah saya lakukan namun tetap saja benih tidak bisa tumbuh,”ujarnya. Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Gapoktan Bangkit Wasur 2, Dwiyono bahwa bantuan bibit atau benih yang diberikan memang gagal tumbuh. Namun dalam hal ini ia menegaskan bahwa petani tidak bermaksud menyalahkan pihak manapun hanya saja sebagai bahan evaluasi agar ke depan bisa lebih baik.