Jayapura – Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Se-Tanah Papua ke-XIV yang berlangsung di Gedung Olahraga Gergure Kensuwri, Kabupaten Keerom, resmi dibuka pada Senin (2/12/2024).
Pesparawi kali ini mengusung tema “Pujilah Tuhan, Hai Jiwaku” (Mazmur 103:22d) dengan subtema “Suarakan Damai di Batas Timur Negeri untuk Indonesia.”
Acara dibuka secara resmi oleh Menteri Agama, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, yang diwakili oleh Direktur Urusan Agama Kristen pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama RI, Pdt. Dr. Amsal Yowei, dengan pemukulan tifa sebagai simbol dimulainya kegiatan.
Dalam sambutan Menteri Agama yang dibacakan oleh Pdt. Amsal Yowei, disampaikan rasa syukur atas terselenggaranya Pesparawi sebagai ajang untuk mempererat persaudaraan, memuliakan Tuhan, dan menyampaikan pesan damai dari Papua ke seluruh Indonesia.
“Melalui tema Pujilah Tuhan, Hai Jiwaku, kita diajak untuk senantiasa bersyukur dan memuji Tuhan atas rahmat-Nya, terutama bagi Tanag Papua yang diberkahi dengan kekayaan budaya dan alam yang luar biasa,” ujar Amsal Yowei.
“Sub tema “Suarakan Damai di Batas Timur Negeri untuk Indonesia” menyampaikan pesan harmoni. Pesparawi ini bukan hanya menciptakan keindahan musik, tetapi juga menggambarkan kehidupan yang penuh kedamaian. Semoga kegiatan ini mempererat persaudaraan, menumbuhkan toleransi, dan menjaga persatuan Indonesia,” lanjutnya.
Amsal Yowei juga memberikan apresiasi kepada Bupati dan Wakil Bupati Keerom atas upaya mereka dalam mempersiapkan acara ini.
Pj. Gubernur Papua, Ramses Limbong, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga persaudaraan di Papua, meskipun Pesparawi Nasional mendatang akan diikuti oleh masing-masing provinsi.
“Persaudaraan kita harus tetap terjalin, bahkan dengan adanya Pesparawi di tingkat provinsi,” ungkap Limbong.
Ia juga menggarisbawahi dua dimensi penting dalam Pesparawi: dimensi horizontal yang berfokus pada komunikasi sosial antar umat, serta dimensi vertikal yang memperkuat hubungan iman dengan Tuhan.
Limbong juga mengingatkan generasi muda bahwa tanpa iman yang kuat, masa depan tidak akan berdampak. Ia berharap Pesparawi ini dapat menginspirasi masyarakat Papua untuk memuji Tuhan dan menjadikan iman sebagai dasar kesatuan hidup.
Ketua LPPD Provinsi Papua, Ellia Loupatty, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung terselenggaranya acara ini, khususnya pemerintah dan masyarakat Keerom sebagai tuan rumah.
“Kami bangga melihat semangat peserta, meskipun tantangan biaya dan jarak menjadi hambatan,” ujar Loupatty. Ia juga menekankan pentingnya kualitas penampilan dan berharap agar kompetisi ini berjalan dengan adil dan transparan.
Loupatty mengapresiasi keterlibatan juri dari Korea Selatan dan mengusulkan lebih banyak juri lokal di masa depan.
Loupatty melaporkan bahwa selain lomba utama, acara ini juga diisi dengan lomba Cerdas Cermat Alkitab dan tarian tradisional. Ia berharap Pesparawi ke-XIV tidak hanya menjadi ajang untuk memuliakan Tuhan, tetapi juga memperkuat ikatan persaudaraan dan mempersiapkan generasi muda Papua untuk masa depan yang lebih baik.
Ketua Umum Pesparawi, Piter Gusbager, yang juga merupakan Bupati Keerom, menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak yang telah membuat acara ini sukses, meskipun diselenggarakan di tahun politik. Ia berharap lomba dapat berjalan lancar hingga penutupan pada 8 Desember 2024, yang bertepatan dengan Minggu Kedua Masa Advent.
Gusbager juga menambahkan bahwa Pesparawi ke-XIV menjadi ajang terakhir sebelum pemekaran wilayah Tanah Papua, menjadikannya momen kebersamaan yang istimewa.
Pesparawi ke-XIV diikuti oleh kabupaten-kabupaten di Tanah Papua, termasuk Kabupaten Mimika, Intan Jaya, Dogiyai, Deyai, Nabire, Puncak, Sarmi, Jayapura, Kota Jayapura, Jayawijaya, Biak Numfor, Tolikara, Yalimo, Paniai, Kepulauan Yapen, Supiori, Puncak Jaya, dan Keerom. Kontingen dari Kabupaten Supiori belum hadir pada saat pembukaan. Kegiatan ini akan ditutup dengan acara Natal bersama LPDP Se-Tanah Papua pada 8 Desember 2024.