Jayapura – Pesawat Rimbun Air PK diduga mengalami kecelakaan udara setelah hilang kontak dengan pengawas bandara.
Informasi yang diterima redaksi sekitar pukul 06.40 WIT, Rimbun Air Take off dari bandara Nabire menuju kabupaten Intan Jaya. Pesawat ini membawa Cargo berupa bahan bangunan.
Pukul 07.30 WIT, Airnav Sugapa melakukan komunikasi terakhir dengan Pilot sebelum hilang kontak. Hingga saat ini tidak adanya kontak dari Pesawat Rimbun Air . Adapun identitas kru pesawat diantaranya Hj. Mirza ( Pilot ), Fajar ( Copil ) dan Iswahyudi ( Enginering )
Mendapat info ini tim aparat keamanan langsung melakukan pencarian. Diperkirakan hilangnya kontak Rimbun Air di arah barat bandara Bilorai
Diketahui Pesawat Rimbun Air Pk OTW tidak membawa Penumpang ( Pax ) hanya membawa Cargo ( Bahan bangunan dan Sembako ).
Sementara itu secara terpisah Wadanyon Yonif Mekanis 521/D, Mayor Inf Edi Dipramono menjelaskan kronologis kejadian dimana sekitar Pukul 07.22 WIT terlihat Pesawat Cargo Rimbun Air Seri 300 PK OTW yang akan lending/mendarat, akan tetapi tidak jadi diakibatkan cuaca berkabut. Kemudian pesawat berusaha naik mengambil arah kiri bandara.
“Kemudian terdengar suara seperti pohon jatuh yang sangat keras oleh pihak bandara yang berada di landasan. Diindikasi pesawat tersebut menabrak gunung,”terangnya singkat.
“Kami mengumpulkan informasi dari pihak bandara terkait jatuhnya pesawat Rimbun air Seri 300 PK OTW, termasuk menerbangkan drone di sekitar dugaan lokasi jatuhnya pesawat,” ujarnya.
Dikabarkan saat ini Bandara Bilorai ditutup. Aparat keamanan saat ini juga telah meminta bantuan untuk membantu proses pencaharian. “Ini kebetulan ada heli carteran Satgas Elang yang sedang mengangkut mobil, akan kita mintai bantuan untuk mencari lokasi jatuhnya pesawat,” tuturnya.
Wadanyon Yonif Mekanis 521/DY dari Pos Intan Jaya Satgas Pamrahwan Yonif Mekanis 521/DY Mayor Inf Edi Dipramono menjelaskan proses pencaharian pesawat naas Rimbun Air milik PT. Intan Angkasa, mengalami kendala dikarenakan BBM hellykopter terbatas.
“Helly dari Enarotali. Tadi yang ikut nyari (mencari-red) 1 orang dari Satgas Elang atas nama Serka Kiki. Sudah dicari dengan helly selama 30 menit, tapi tidak ketemu. Helly kemudian landing di bandara Sugapa dan sekarang kembali ke Enarotali, karena BBM terbatas,” ungkapnya saat dihubungi redaksi pagi ini.