Jayapura – Pemimpin Perum Bulog Kanwil Papua, Ahmad Mustari mengatakan, pihaknya telah menyerap gabah dan beras produksi petani lokal di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.
“Penyerapan tersebut sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Tahun 2025 yang telah diatur dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional RI Nomor 2 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras yang mulai berlaku pada 15 Januari 2025,” kata Ahmad Mustari, di Jayapura, Kamis (16/1/2025).
Adapun persyaratan kualitas untuk penyerapan beras dan gabah tersebut yaitu Gabah Kering Panen (GKP) di petani dengan kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen ditetapkan harga pembelian pemerintah sebesar Rp6.500 per Kilogram.
Kemudian, gabah kering panen atau GKP di penggilingan dengan kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen dengan harga pembelian pemerintah Rp6.700 per Kilogram, gabah kering giling atau GKG di penggilingan dengan kadar air maksimal 14 persen dan kadar hampa maksimal 3 persen dengan harga pembelian pemerintah Rp8.000 per Kilogram dan gabah kering giling atau GKG di gudang Bulog dengan kadar air maksimal 14 persen dan kadar hampa maksimal 3 persen dengan harga Rp8.200 per Kilogram.
Ahmad Mustari mengatakan, untuk harga pembelian pemerintah atau HPP beras di gudang Bulog ditetapkan sebesar Rp12.000 per Kilogram dengan Kualitas Derajat Sosoh minimal 100 persen. Kadar Air maksimal 14 persen, Butir Patah maksimal 25 persen dan Butir Menir maksimal 2 persen. Realisasi yang telah diserap sebanyak 67 ton.
Ahmad Mustari menambahkan, untuk tahun 2025, Perum Bulog Kanwil Papua ditargetkan dapat melakukan penyerapan sebesar 25.000 ton setara beras, sehingga ada peningkatan yang cukup signifikan sekitar 45,55 persen dari target 2024 sebesar 11.388 ton.
“Dengan adanya penetapan HPP dan kerjasama yang baik dengan pemerintah daerah maupun stakeholder terkait, kami cukup optimis dapat memenuhi target tersebut,” ujarnya.
Dia juga menyampaikan bahwa Kanwil Papua berhasil melakukan penyerapan atau pembelian beras sebesar 16.045 ton di tahun 2024, jauh melebihi target yang ditetapkan. (Zulkifli)