MERAUKE,ARAFURA,-Seorang pria atas nama Syaiful melalui telepon selulernya melaporkan kepada petugas siaga di kantor Basarnas Merauke pukul 01.40 WIT dini hari tentang musibah perahu pemancing yang terbalik di sekitar lampu suar kedua jika keluar dari muara Sungai Maro.
Berdasarkan laporan awal tersebut, pukul 01.50 WIT Kantor Pencarian Dan Pertolongan (Basarnas) Merauke mengerahkan 3 (tiga) personil rescuer dan 2 (dua) Anak Buah Kapal (ABK) Rescue Boat Basarnas untuk melakukan upaya pertolongan dan evakuasi seluruh korban. Personil mempergunakan Rigid Inflatable Boat (RIB).
Menurut penuturan Syaiful, rombongan pemancing itu bertolak menuju lokasi pancing pada Sabtu (18/4) pukul 20.00 WIT dari Pantai Lampu 1 menuju area pancing di sekitar perairan Wendu. Mereka menyewa perahu nelayan berukuran tidak terlalu besar milik salah seorang nelayan di Pantai Lampu 1 Merauke. Ini baru pertama kali mereka menyewa perahu dari Lampu 1 dan baru kali ini juga mereka berangkat dari Pantai Lampu 1.
Pukul 03.00 WIT dini hari, tim rescue berhasil menemukan lokasi titik kejadian kecelakaan kapal terbalik dan langsung mengevakuasi seluruh korban ke atas RIB untuk selanjutnya dibawa menuju dermaga kantor Kementerian dan Kelautan Perikanan Merauke. Berdasarkan penuturan Witandi, seorang rescuer yang melakukan pertolongan, kondisi seluruh korban dalam keadaan sehat namun terlihat shock akibat kecelakaan tersebut. Kondisi perahu dalam posisi terbalik dan hanya tinggal sedikit dari bagian perahu yang terlihat di permukaan air.
Mereka mengapung dengan mengandalkan pelampung yang mereka gunakan walaupun ternyata tidak semua memakai pelampung. Satu nahkoda juga ditemukan dalam keadaan selamat. Kepala Kantor Pencarian Dan Pertolongan Merauke, Raymond Konstantin, S.E menghimbau kepada seluruh pemilik kapal maupun pengguna jasa pelayaran agar senantiasa memperhatikan dan mengutamakan kesehatan serta keselamatan saat beraktifitas untuk meminimalisir jatuhnya korban ketika terjadi kecelakaan di perairan. Minimal dengan melengkapi peralatan keselamatan yang harus ada di atas kapal.