SENTANI- Penuh sukacita, itulah gambaran yang dirasakan dalam Perayaan Natal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ninggey Kemiri, Kelurahan Hinekombe, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura pada Sabtu 11 Desember kemarin.
Di lokasi perayaan Natal, para anak terlihat begitu ceria dan bergembira mengikuti setiap proses Natal. Perayaan Natal PAUD Ninggey Kemiri sendiri mengambil tema, “Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan” dengan sub tema, “Melalui Perayaan Natal tahun ini, Paud siap menjadi agen pembelajaran di masa pandemi Covid-19″.
Ibadah perayaan Natal tersebut dihadiri sekitar 35 anak, orang tua, serta Pengelola PAUD Ninggey Kemiri, Dorthea C. Enock dan dipimpin oleh Pdt. Nikson Tukayo selaku Wakil Gembala Gereja Baptis Jemaat Ninggey Kemiri.
Selain perayaan Natal, juga diadakan syukuran gedung baru PAUD Ninggey Kemiri yang terletak disamping Gereja Baptis Jemaat Ninggey Kemiri.
Dalam khotbahnya, Pdt. Nikson Tukayo meminta anak-anak Paud Ninggey Kemiri agar menjadi anak-anak yang takut akan Tuhan dan menjadi berkat bagi banyak orang.
“Supaya mereka menjadi anak-anak yang berguna bagi masyarakat luas terlebih dihadapan Tuhan,”imbuhnya.
Sementara itu, Pengelola PAUD Ninggey Kemiri, Dorthea C. Enock, kepada wartawan mengatakan, lembaga PAUD Ninggey Kemiri sangat bersukacita karena dapat merayakan Natal Kristus dengan baik dalam suasana sederhana di massa pandemic covid-19.
Menurutnya, Paud Ninggey Kemiri harus menjadi berkat bagi banyak orang dan anak-anak harus menjadi anak yang takut akan Tuhan.
“Seperti khotbah dari bapa pendeta (Nikson) Tukayo tadi, kami PAUD Ninggey Kemiri harus menjadi berkat bagi banyak orang dan anak-anak harus menjadi anak yang takut akan Tuhan, walaupun masih di masa pandemi Covid-19,” ujarnya.
Ditanya terkait sejarah berdirinya Paud Ninggey, Dorthea mengatakakan, PAUD Ninggey Kemiri berdiri sejak April tahun 2008 lalu, atas motivasi dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura Ted Y. Mokay, yang saat itu masih menjabat sebagai Kepala Distrik Waibhu.
“Jadi ada dukungan, sehingga kami buat Paud ini. Awalnya, kami belajar di gedung Gereja Baptis Jemaat Ninggey Kemiri. Pada tahun 2019 saat terjadinya bencana alam banjir bandang dan longsor, tempat belajar kami dan gedung gereja hanyut terbawa banjir bandang. Namun karena adanya motivasi dan semangat dari para guru yang ada di Paud ini, sehingga kami tetap lakukan pembelajaran terhadap anak-anak Paud Ninggey Kemiri,” jelasnya.
Kata Dorthea, anak-anak yang mengikuti pembelajaran di Paud Ninggey bukan hanya jemaat Ninggey saja tapi semua anak yang tinggal disekitar kelurahan Hinekombe khususnya Kemiri ikut bersekolah disini.
Terkait biaya, Dorthe menuturkan bahwa pihaknya tidak memungut biaya yang begitu besar karena menurut hemat dia selaku pengelola paud ini ada untuk membantu masyarakat sekitar kemiri.
“Karena untuk ke TK Sentani cukup jauh jadi kita buat paud ini sampai hari ini. Berkat anugerah Tuhan, kami juga sudah memiliki gedung baru pascabencana banjir bandang dua tahun lalu,”katanya.
Dorthea menambahkan, gedung yang baru ini merupakan bantuan dari Pemkab Jayapura dalam hal ini Dinas Pendidikan dan gedung baru PAUD Ninggey Kemiri akan digunakan pada tahun 2022 mendatang.