Jayapura – Beberapa pengendara mungkin ada yang pernah mengalami gejala susah menghidupkan sepeda motor, terutama di pagi hari. Banyak faktor yang menyebabkan masalah tersebut, tapi yang sering terjadi adalah diakibatkan karena kerusakan busi. Walaupun bentuknya terbilang kecil, tapi salah satu komponen tersebut sangat vital pada sepeda motor.
Parts Manager Astra Motor Papua, Johanes Jeffrey menyatakan bahwa Busi berfungsi untuk meneruskan tegangan listrik yang disalurkan oleh koil pengapian (ignition coil) menjadi percikan api untuk membakar campuran udara dan dan bensin di ruang bakar. Seperti seluruh komponen motor lainnya, busi juga memerlukan perhatian dan perawatan agar kondisi dan kinerjanya tetap optimal.
“Penting bagi pengguna sepeda motor Honda untuk selalu menjaga kondisi dan juga kebersihan busi mereka. Jika busi dibiarkan dalam kondisi buruk, kinerjanya tidak akan sempurna sehingga mengganggu performa sepeda motor dan mengurangi efisiensi bahan bakar. Oleh karena itu, mari simak edukasi mengenai busi berikut,” ungkap Jeffrey.
Terdapat 4 tanda-tanda gelaja pada sepeda motor yang disebabkan kerusakan pada busi, diantaranya:
1.Suara tidak normal pada mesin
Yang paling bisa diindetifikasi jika terdapat kerusakan pada busi adalah dari suara yang tidak normal pada mesin, disebabkan karena pembakaran yang tidak sempurna. Kondisi ini paling bisa dirasakan oleh pemilik sepeda motor dengan konfigurasi mesin multi silinder, suara mesin terdengar tidak halus atau kasar bisa jadi merupakan tanda kerusakan pada busi motor. Rusaknya busi ini ini sering disebut sebagai mesin pincang.
2.Mesin Sulit Dihidupkan
Tanda busi mengalami kerusakan adalah kedua starter tersebut akan memiliki kendala ketika dihidupkan. Pada umumnya, penyebab utama terjadinya hal tersebut karena percikan api yang dihasilkan oleh busi tidak mencukupi untuk memicu pembakaran di dalam mesin.
3.Performa Mesin Menurun
Kondisi busi yang aus dapat memengaruhi performa mesin sepeda motor secara keseluruhan seperti penurunan tenaga atau sulit berakselerasi dengan cepat. Selain itu, mesin juga mungkin terasa lebih lemah saat menanjak atau saat berakselerasi di kecepatan tinggi. Hal ini terjadi karena terdapat perubahan jarak antara elektroda dan massa (ground) pada busi.
4.Boros Bahan Bakar
Konsumsi bahan bakar meningkat tanpa alasan yang jelas, adalah salah satu indikasi bahwa busi sudah tidak layak digunakan. Ketika busi mengalami keausan dan menghasilkan kondisi misfire, membuat proses pembakaran tidak sempurna. Banyak bahan bakar yang terbuang sia-sia saat kondisi tersebut terjadi, pada akhirnya akan menyebabkan endapan kotoran terbentuk pada ujung insulator busi atau elektroda.
“Pada sepeda motor, busi merupakan part yang akan selalu cepat untuk mendapat penggantian dengan komponen baru. Untuk itu lakukan perawatan dan pemeriksaan rutin sepeda motor di AHASS agar komponen busi yang digunakan merupakan spare part asli yang terjamin keaslian dan keawetannya,” tutup Jeffrey.