Pasific Pos.com
HeadlineNasional

Penjabat Gubernur Kalimantan Timur Sambut Kafilah MTQ dengan Malam Ta’aruf

Malam Ta'aruf MTQ ke-30 Samarinda.

Samarinda – Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menerima secara resmi delegasi kafilah Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional XXX (30) se-Indonesia pada acara “Malam Ta’aruf” di Gedung Odah Etam, Samarinda, Sabtu (7/9/2024) malam.

Acara ini bagian dari rangkaian penyambutan MTQ Nasional XXX yang diselenggarakan di Kalimantan Timur. Hadir mewakili kafilah Provinsi Papua, Karsudi, Mohammad Bauw, Firdaus Failu, Faujia, dan Hasrudin Dute.

Akmal Malik menyampaikan rasa syukur dan bahagia atas kehadiran seluruh kafilah dari berbagai daerah di Indonesia.

“Atas nama keluarga besar dan masyarakat Kalimantan Timur, khususnya dari 10 kabupaten/kota di provinsi ini, kami mengucapkan selamat datang kepada seluruh tamu undangan. Kami berharap kehadiran sahabat-sahabat sekalian tidak hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga menumbuhkan semangat persatuan, persaudaraan, serta kecintaan terhadap Al-Qur’an,” ujar Akmal Malik.

Ia juga menekankan pentingnya “Malam Ta’aruf” sebagai ajang saling mengenal, mempererat ukhuwah, dan menjaga persatuan di antara sesama umat Islam.

“Hidup ini penuh dengan tantangan, tetapi melalui kehadiran kita dalam acara yang penuh berkah ini, kita mampu menghadapi setiap rintangan dengan kebersamaan. Pawai Ta’aruf yang menjadi bagian dari MTQ ini adalah tradisi yang tidak akan pernah hilang dan selalu menjadi simbol kebersamaan kita,” lanjutnya.

Selain Malam Ta’aruf, acara ini juga dimeriahkan dengan Pawai Ta’aruf, yang menampilkan kendaraan hias dari berbagai provinsi di Indonesia serta kendaraan tradisional khas Kalimantan Timur, termasuk kapal-kapal hias.

“Pemandangan ini merupakan bagian dari kekayaan budaya yang kita banggakan, sebuah warisan yang harus kita jaga dan lestarikan,” kata Akmal Malik.

Lebih lanjut, Penjabat Gubernur juga menyoroti pentingnya penyelenggaraan MTQ Nasional di Kalimantan Timur, yang merupakan penyelenggaraan kedua kalinya setelah penyelenggaran pertama di provinsi ini, 48 tahun lalu.

“Kami sangat bangga bisa menjadi tuan rumah MTQ Nasional ini. Ini adalah kali pertama sejak 1976, dan kami berharap acara ini berjalan dengan sukses, membawa prestasi terbaik, dan mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional,” tambah Akmal Malik.

Dalam kesempatan ini, dilakukan juga penyerahan Piala Presiden dari Ketua Umum LPTQ Nasional, Kamaruddin Amin yang juga merupakan Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, diterima Pj Gubernur Akmal Malik, didampingi Sekretaris Daerah yang juga merupakan Ketua Umum LPTQ Provisni Kalimantan Timur, Sri Wahyuni.

“Piala ini bukan hanya sekadar simbol, tetapi merupakan cerminan harapan agar kita semua bisa menghasilkan karya terbaik dan menjadi kebanggaan bagi Indonesia,” ucapnya.

Acara Malam Ta’aruf ini juga dihadiri oleh kafilah dari 26 provinsi dan 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur.Kendaraan hias yang mengikuti Pawai Ta’aruf menampilkan keberagaman budaya Nusantara, yang menggambarkan persatuan dalam keragaman. Pawai ini merupakan simbol kekuatan persaudaraan dalam bingkai Islam, sekaligus menandai dimulainya secara resmi rangkaian acara MTQ Nasional di Kalimantan Timur.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam), Kamaruddin Amin, menyampaikan harapan dan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan tahunan ini.

Acara MTQ Nasional di Samarinda ini dihadiri oleh para tokoh agama, ulama, qari, hafiz, serta peserta MTQ dari berbagai daerah di Indonesia.

Dalam sambutannya, Kamaruddin Amin menekankan bahwa MTQ bukan hanya sekadar kompetisi membaca Al-Qur’an, tetapi juga sebuah wujud persatuan dan kebersamaan bangsa. Menurutnya, peserta MTQ, yang terdiri dari para hafiz, qari, dan ulama, adalah pilar penting dalam menjaga keutuhan dan keberagaman Indonesia melalui nilai-nilai Al-Qur’an.

“Kami sangat mengapresiasi pelaksanaan MTQ Nasional ke-30 ini yang diselenggarakan di Kalimantan Timur. Kegiatan ini bukan hanya ajang seni membaca Al-Qur’an, tetapi juga mencakup kajian, tafsir, dan pemahaman mendalam tentang Al-Qur’an. Ini adalah wujud kecintaan kita terhadap Al-Qur’an dan upaya bersama untuk merawat persatuan bangsa,” ujar Kamaruddin.

Lebih lanjut, Kamaruddin menyebutkan bahwa partisipasi berbagai daerah dalam MTQ kali ini menunjukkan betapa pentingnya peran agama dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Ia juga menegaskan bahwa Al-Qur’an harus menjadi landasan dalam menjaga moral bangsa, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi yang semakin kompleks.

“Para peserta yang hadir di sini setiap hari mendedikasikan hidupnya untuk membaca dan menghafal Al-Qur’an. Mereka bukan hanya kompetitor, tetapi juga pejuang yang berkontribusi menjaga nilai-nilai kebangsaan dan kerukunan umat di Indonesia,” tambahnya.

Kamaruddin juga mengungkapkan bahwa para peserta yang berkumpul di Kalimantan Timur ini adalah bagian dari kekuatan penting yang berperan dalam menjaga dan merawat kebangsaan Indonesia.

“Saya sangat yakin bahwa mereka ini adalah identitas yang luar biasa dalam menjaga persatuan bangsa kita. Mereka terus menerus membaca dan menghafal Al-Qur’an, memberikan kontribusi besar bagi bangsa ini,” ungkapnya.

Malam Ta’aruf yang digelar ini diisi dengan berbagai acara yang menampilkan seni budaya lokal serta pembacaan Al-Qur’an oleh qari nasional. Kamaruddin juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Kalimantan Timur dan seluruh panitia penyelenggara atas kerja keras dan dedikasinya dalam mempersiapkan acara ini.

“Terima kasih kepada Gubernur Kalimantan Timur yang telah memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan MTQ Nasional ke-30 ini. Kami berharap acara ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi seluruh masyarakat,” ucap Kamaruddin.

Kamaruddin juga menekankan pentingnya acara ini bukan hanya dalam aspek seni tilawah, tetapi juga sebagai sarana untuk memahami lebih dalam tentang Al-Qur’an.

“Kegiatan ini tidak hanya sampai pada aspek seni membaca, tetapi ada kajian, tafsir, dan penjelasan Al-Qur’an yang diharapkan dapat memperdalam pemahaman kita semua. Identitas kita sebagai bangsa yang berlandaskan Al-Qur’an harus dipertahankan dan diperkuat,” jelasnya.

MTQ Nasional ke-30 ini akan berlangsung selama satu minggu dan diikuti oleh peserta dari 34 provinsi di Indonesia. Selain perlombaan tilawah, acara ini juga akan diisi dengan seminar-seminar dan diskusi terkait tafsir dan ilmu Al-Qur’an yang diharapkan dapat memperkaya wawasan para peserta dan masyarakat. Acara ini diharapkan mampu mempererat tali persaudaraan di antara sesama umat Islam dan memperkuat semangat kebangsaan.

Pada penutupan sambutannya, Kamaruddin Amin mengajak semua pihak untuk bersatu dan mengambil hikmah dari acara ini.

“Kita semua yang hadir di sini adalah bagian dari bangsa yang besar. Mari kita refleksikan pilihan kita dan bersama-sama menjaga persatuan serta kerukunan melalui nilai-nilai yang diajarkan dalam Al-Qur’an. Terima kasih dan semoga acara ini berjalan lancar,” ucapnya.

Leave a Comment