MERAUKE,ARAFURA,- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke, Thiasoni Betaubun mengemukakan, pemetaan proses belajar berdasarkan kurikulum darurat yang akan disederhanakan dan diterapkan di sekolah selama masa pandemi diharapkan target untuk tahun ajaran 2020-2021 pada semester kedua nanti akan tercapai. Bagi daerah kota dan sekitarnya yang sudah berada di zona merah, proses pembelajaran tetap dengan cara daring dan tatap muka ditiadakan. Namun guru bisa melakukan kunjungan ke rumah siswa.
“Dengan demikian dari kurikulum darurat menuju kurikulum sederhana berdasarkan otonomi sekolah, kita menyerahkan sepenuhnya kepada otonomi sekolah bersama dengan komite sekolah, pemerhati pendidikan dan yayasan-yayasan pengelola pendidikan,”jelasnya kepada ARAFURA News di sela-sela kegiatan rapid tes jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan belum lama ini. Lebih lanjut ia mengungkapkan, pencapaian target yang diharapkan pada tahun ajaran 2020-2021 diharapkan dapat terjawab dengan model kurikulum yang telah dibuat bersama yaitu kurikulum darurat. “Dari darurat itu lalu menjadi otonomi sekolah untuk mensederhanakan, mungkin untuk mencapai tujuan tidak berpatokan pada K-13 maupun KTSP yang sudah ada tetapi bagaimana untuk mencapai target,”pungkasnya.