Puncak Jaya – Alat perang dan senjata tajam atau sajam dimusnahkan oleh aparat gabungan TNI dan Polri bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Puncak Jaya usai kesepakatan damai antara kedua pendukung pasangan calon bupati Puncak Jaya.
Pemusnahan barang bukti tersebut dilaksanakan di lapangan Alun-alun Monumen Roh Kudus Kota Baru Mulia, Puncak Jaya, dipimpin Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol. Alfred Papare bersama Danrem 173/PVB Brigjen TNI. Fritz Willem Ricard Pellomania pada Kamis (10/4/2025).
Disaksikan oleh para tokoh agama, adat serta perwakilan dari kedua kubu massa pendukung paslon 01 dan 02 Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya, sebanyak anak panah 8.789, tali busur 462, busur panah 463, katapel 2500 buah, katapel rakitan 1 buah, kapak 18 buah, parang 512, senapan angin 2 pucuk dan Radio HT 1 unit dimusnahkan dengan cara dibakar.
Kapolda menyampaikan bahwa pihaknya telah berulang kali datang ke Puncak Jaya pasca konflik, namun ini yang pertama kali dirinya menginjakkan kaki di lapangan tempat pemusnahan lantaran lokasi tersebut sangat Kudus untuk dipijak.
“Ini menjadi simbol perdamaian untuk paslon 01 dan 02 dimana apa yang mereka ucapkan kemarin bahwa kita menyatakan damai dibawah kolong langit didengar Tuhan, alam itu benar-benar kita wujudkan, apapun keputusan MK bahwa Kota Mulia tetap aman, pernyataan itu dikatakan oleh mereka sendiri dihadapan mereka dan disaksikan oleh kita semua,” ucap Kapolda.
Sementara itu, Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa mengatakan, telah melakukan upaya pendekatan dengan kedua paslon agar tidak ada lagi korban jiwa dan peperangan yang terjadi dan membantu percepatan perdamaian ini.
“Kami akan mendukung pemerintah daerah serta TNI dan Polri yang mereka lakukan serta mengawasi kinerja yang bersangkutan siapapun yang nantinya akan menjadi kepala daerah,” kata Gubernur.
Danrem 173/PVB, Brigjen TNI. Fritz Willem Ricard Pellomania mengatakan bahwa pemusnahan ini menandakan bahwa pertikaian telah selesai kendati secara adat yang berlaku di Suku Dani, namu dirinya berharap kedua belah pihak berdamai seperti yang telah disepakati.
Penjabat Bupati Puncak Jaya Yopi Murib mengatakan bahwa pemda dan aparat gabungan selalu ada hingga hari ini bukan untuk mengancam untuk hal-hal lain, namun untuk menjamin keamanan warga Kota Mulia agar aktivitas dapat berjalan dengan baik.