JAYAPURA – Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano sepak dengan pemerintah provinsi Papua untuk pembatasan aktivitas warga hingga pukul 2 siang.
Namun, Walikota berharap diberikan waktu untuk melakukan sosialisasi bagi warga Kota Jayapura akibat pembatasan jam aktivitas warga tersebut.
Dia menilai, kebijakan tersebut sesungguhnya sudah tepat sebagai upaya untuk menghambat penyebaran Covid-19. Tapi, perlu beberapa hari untuk dilakukan sosialisasi agar warga masyarakat paham dengan kebijakan ini.
Selain itu, orang nomor satu di Kota Port Numbay itu berharap ada komunikasi dan kordinasi yang baik antar provinsi dan kabupaten/kota serta tim gugus tugas covid-19 untuk memiliki komitmen yang sama untuk mengurangi penyebaran dan mencegah virus ini di kota Jayapura.
Walikota juga minta Satgas Covid-19 Papua untuk memberikan keterangan pada jumlah kasus positif corona di Kota Jayapura.
“jumlah pasien positif baru 60 bukan 67 seperti data yang ada pada Satgas Covid-19. “Data kota Jayapura baru 60, harus berikan keterangan bahwa pasien lain itu berasal dari ABK KM Dobonsolo dan dari Kabupaten Keerom,” tegas Walikota kepada pers di Jayapura, Senin, 11 Mei 2020.
Dikatakannya, angka pasien positif corona di Kota Jayapura terus naik, karena kebijakannya untuk melakukan rapid test masal kepada masyarakat, sehingga ketahuan daerah mana yang menjadi zona merah Covid-19.
Dengan demikian, ada beberapa wilayah yang akan kita lakukan isolasi mandiri. “Kita sudah sosialisa dan mulai besok ada beberapa wilayah kita tutup total seperti Pasar Hamadi dan sekitarnya, SMA 4 dan sekitarnya, dan warga setempat kita usulkan untuk rapid test masal,” ucapnya.