Pasific Pos.com
Headline

Pelantikan Valentino Sebagai Pj Bupati Menuai Kritik

Pelantikan Pj Bupati Mimika.

Mimika – Pelantikan penjabat bupati Mimika Valentinus Sudarjanto Sumito menuai berbagai kritikan.
Kritikan pedas kali ini muncul dari Sekretaris Komisi C DPRD Kabupaten Mimika Saleh Al Hamid. “Pertama saya mau bilang seolah – olah Jakarta sudah tidak punya orang lain, sehingga menunjuk lagi Valentinus, itu yang pertama,” ujarnya.

Saleh juga menyampaikan dugaan, keberadaan Pj membawa misi tertentu. “Kenapa misi tertentu. Karena kita tau persis bahwa diantara kandidat ini ada salah satu kandidat yang dia sering bersama dan ini diketahui oleh seluruh masyarakat Kabupaten Mimika. Bahwa dia ada punya kedekatan dengan salah satu Menteri yang ada di republik ini,” ungkapnya melalui sambungan selular, Sabtu malam (7/9/2024).

“Kemudian Pj Bupati Mimika Valentinus ini kurang begitu mesra dengan salah satu kandidat Bupati Mimika. Saya tau itu dan itu Pak Valentinus juga tau dan si calon bupati ini juga tau bahwa hubungan mereka kurang mesra,” ujarnya.

Sebagai wakil rakyat, dirinya mengingatkan kepada Pj Bupati Valentinus, ketika dipercayakan oleh negara. Dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri untuk datang di salah satu daerah konflik di Papua seperti di Timika. Maka pakailah baju pemerintah.

Saleh mengingatkan sebagai seorang pejabat negara yang menjadi wakil pusat di daerah agar, jangan pakai baju partai, jangan pakai baju pesanan, jangan pakai baju kenalan, jangan pakai baju kedekatan, jangan pakai baju misi dan jangan pakai baju karena diperintahkan datang untuk mengamankan salah satu dari pasangan kandidat.

“Ingat, bapak adalah ASN/Aparatur Sipil Negara dan stabilitas Kabupaten Mimika, tentunya berada di tangan – tangan kita ini. Jangan sampai ada indikasi yang tidak benar, sehingga mendatangkan ketidakstabilan di Kabupaten Mimika,” pungkasnya.

Saleh juga menghimbau kepada seluruh pendukung dari para calon bupati, semuanya mulai antisipasi dan mulailah memasang mata, telinga dan segala macam. Apakah Pjs (Penjabat sementara-red) ini ada berbuat sesuatu yang mendukung atau ada indikasi untuk mengajak orang untuk mengamankan seseorang calon. Termasuk camat/kepala distrik, termasuk KPPS dan PPD.

“Ingatlah bahwa beliau hanya sebagai Pjs. Kalau beliau menyampaikan satu hal yang berkaitan dengan mengajak orang untuk mengamankan seseorang. Segera dibocorkan dan kita langsung laporkan kepada presiden lewat Menteri Dalam Negeri,” tegasnya.

Dirinya berharap semoga Pj Bupati Mimika, Valentinus datang dengan baju Aparatur Sipil Negara (ASN) dan bukan dengan baju politik atau pesanan.

Diketahui Valentinus pernah menduduki jabatan sebagai Direktur Penataan Daerah, Otonomi Khusus dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah, di Direktorat Jenderal Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.

Selain itu juga yang bersangkutan pernah menduduki jabatan sebagai Pj Sekda Provinsi Papua Tengah, ketika daerah ini baru menjadi DOB. Tak lama berselang Valentinus ditunjuk sebagai Pj Bupati Mimika menggantikan Johannes Rettob yang kala itu sedang terjerat kasus korupsi.

Namun telah sah dinyatakan bebas dan tidak terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi oleh Mahkamah Agung. JR kembali menjadi Plt Bupati Mimika sampai masa jabatannya bersama Eltinus Omaleng habis pada tanggal 6 September ini.

Kemudiaan Menteri Dalam Negeri menunjuk kembali Valentinus sebagai Pj Bupati Mimika dan dilantik pada hari Jumat, (6/9/2024) oleh Pj Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk di Nabire ibukota Provinsi Papua Tengah.

Leave a Comment