Jayapura – Peduli terhadap warga masyarakat di Kabupaten Intan Jaya, Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw, SE dan Anggota Komisi I DPR Papua bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) DPR Papua, Laurenzus Kadepa mengirim bantuan berupa bahan makanan (bama) untuk warga Intan Jaya.
Laurenzus Kadepa dari daerah pemilihan Intan Jaya, Nabire, Deiyai, Paniai, Mimika, dan Dogiyai itu mengatakan, jika bantuan berupa beras, mie instan dan kebutuhan lainnya diangkut dengan menggunakan pesawat berbadan kecil. Kini bantuan itu telah tiba di Sugapa, ibu kota Intan Jaya, Senin 8 November 2021.
“Puji Tuhan, batuan bahan makanan kami sudah sampai di Sugapa, Intan Jaya dan di terima langsung anggota DPRD, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Kabupaten Intan Jaya, Yoakim Mujizau dan petugas Pastoral di Bilogai,” kata Laurenzus Kadepa, Senin lewat pesan singkatnya kepada Pasific Pos, Senin (8/11).
Politisi Partai NasDem itu menjelaskan, jika bantuan bahan makanan itu diperuntukkan bagi warga Intan Jaya yang kini mengungsi di sejumlah gereja di sana.
Apalagi lanjut Kadepa, warga dari berbagai distrik di Intan Jaya itu kini kembali mengungsi ke berbagai lokasi yang dianggap aman.
Menurut legislator Papua itu, sejak akhir 2021, Pengungsian terjadi seiring meningkatnya eskalasi keamanan di Intan Jaya, yang melibatkan aparat keamanan dan kelompok bersenjata.
“Bantuan itu selanjutnya disalurkan ke posko pengungsian di Bilogai, di GKI Tigamajigi dan Gereja Agapa. Jadi bantuan kemanusiaan ini bersifat pribadi saya dan Pak Ketua DPR Papua Johny Banua Rouw,” jelasnya.
Ketua Ikatan Mahasiswa Intan Jaya di Jayapura, Yanuarius Weya berterimakasih kepada Ketua DPR Papua dan Laurenzus Kadepa.
Melalui postingannya di akun media sosial, Yanuarius Weya mengatakan, jika warga yang mengungsi di berbagai gereja di Intan Jaya sangat membutuhkan bantuan itu.
“Sebab mereka telah mengungsi selama seminggu, makanan dan minuman yang ada telah habis,” tulis Yanuarius.
Bahkan ungkapnya, pengungsi sulit mendapatkan bahan makan. Semua kios di sana telah tutup, dan warga kesulitan ke kebun karena jaraknya sangat jauh.
“Kondisi (di Intan Jaya) sangat krisis kemanusian. Ini masalah urgent, segera semua pihak meninjau,” tandasnya. (Tiara)