NDUGA – Tim Sukses Pasangan Calon Bupati Nduga Nomor Urut 2 Dinard Kelnea, SSos dan Yoas Beon atau disingkat DIYO untuk Nduga 1, tahun 2024 – 2029 telah menyerahkan SK Tim Distrik dan pemantapan relawan.
Sekedar diketahu Pasangan Calon Bupati nomor urut 2 DIYO ini diusung oleh 10 Partai Politik yakni Partai NasDem, Demokrat, Gerindra, PAN, PBB, Partai Buruh, Partai Umat, PKN, PPP dan PKB. Bahkan hebatnya lagi tanpa mahar.
Hal itu diungkapkan, Namantus Gwijangge sebagai Ketua Tim Pemenangan Paslon Bupati Nduga Nomor Urut 2 DIYO kepada Pasific Pos lewat via telepon, pada Kamis malam, 10 Oktober 2024.
“32 SK Distrik secara resmi telah kami serahkan dan hari ini (red.kemarin) Kamis 10 Oktober 2024 kami sudah bentuk Tim relawan. Artinya, dengan diserahkannya SK ini, konsolidasi kami ini semakin ketat, semakin kencang dan semakin kita maksimalkan. Sehinggal tanggal 27 November mendatang kami akan menangkan DIYO sebagai Bupati dan Wakil Bupati Nduga pada Pilkada 2024,” tandas Namantus Gwijangge.
Dikatakan, kita di Nduga ini hanya ada dua calon yang akan maju bertarung secara kesatria dalam pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Nduga, masing masing pasangan calon nomor urut 1 Namia Obed Gwijangge dan pasangan calon nomor urut 2 Dinard Kelnea atai disingkat DIYO.
Kendati demikian tandas Namantus Gwijangge, secara resmi pihaknya sudah memiliki 32 tim Distrik. Dan, tak hanya itu, tim ini juga minta untuk dibuatkan posko pemenangan dan pihaknya siap melakukan itu.
“Dengan penyerahan SK ini, kami melihat antusias dan animo masyarakat untuk memilih Paslon Bupati Nduga nomor urut 2 DIYO itu sangat tinggi, karena kami melihat tim sukses di 32 distrik yang ada di Kabupaten Nduga itu datanya lengkap dan menerima SK secara langsung,”jelasnya.
Untuk itu dengan tegas ia menyebut, jika pihaknya sangat optimis jika kemenangan itu bakal berpihak kepada jargonnya yaitu Paslon nomor urut 2.
“Kami yakin tidak akan berproses dimana mana, sebab kami akan menang di lapangan, ” tegasnya.
Terkait program dan visi misi DIYO, kata Nantus, kami mengusung visi Persatuan dan Perubahan serta Keadilan.
“Artinya tanpa ada keadilan, pemerataan dan persatuan, orang jarang sekali menemukan pembangunan, kesejahteraan dan kedamaian di Kabupaten Nduga Papua Pegunungan. Itu jarang ditemukan di Nduga,” tekannya.
“Kami punya visi misi itu persatuan untuk perubahan yang berkeadilan. Dan visi misi kami ini jelas, untuk merekonsoliasi semua dari visi misi itu. Sebab banyak masalah di Nduga sehingga kami mau lakukan rekonsoliasi total secara kesukuan,” sambungnya.
Selai itu, lanjut Namantus, pihaknya juga mempunyai misi untuk memperbaiki SDM Nduga dan memperbaiki kesehatan serta pendidikan juga pembangunan infrastruktur di Nduga juga, akan memperbaiki kesejahteraan rakyat, perumahan rakyat dan seterusnya.
Oleh karena itu kata Namantus, sebelum kita menuju ke pembangunan pembangunan, kami lebih dulu melakukan rekonsiliasi lebih dahulu, sehingga semua masalah masalah yang ada itu diselesaikan secara tuntas.
“Dan ketika dalam keadaan aman, damai dan nyaman pembangunan juga akan jalan semua. Karena akhir akhir ini kami orang Nduga itu, mulai dari tahun 2018 sudah dilanda peperangan dan kekacauan, masyarakat lari mengungsi. Sehingga masyarakat hidup dibawa traumatisme tingkat tinggi yang membuat masyarakat tidak lagi nyaman dan merasakan hak kenyamanan dan keamanan mereka tidak terjamin,”ujarnya.
Namun terkait dengan itu, kata Namantus, pihaknya harus lakukan rekonsiliasi. Baik rekonsiliasi dengan Tuhan, rekonsiliasi dengan alam, rekonsiliasi dengan amal, rekonsiliasi manusia dengan manusia dan rekonsoliasi pemerintah dengan masyrakat.
“Nah, kalau rekensolias ini sudah tuntas, maka kita pastikan pembangunan itu sudah terjamin dan akan berjalan lancar secara baik dan benar di Kabupaten Nduga,” imbuhnya.
Sebagai Ketua Tim Pemenangan, Namantus Gwijangge juga berharap, pesta demokrasi yang akan dilaksanakan secara serentak di seluruh Inonesia pada 27 November 2024, itu dapat berjalan dengan aman, lancar san sukses. Khususnya di Kabupaten Nduga yang selama ini dianggap rawan konflik ketika pesta demokrasi dilaksanakan.
“Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ini merupakan moment pesta demokrasi atau pesta rakyat. Proses pemilihan kepala daerah itu tinggal menghitung hari yang tepatnya jatuh pada 27 November 2024. Kita harus selenggarakan dalam keadaan aman, damai dan nyaman. Sehingga pesta rakyat ini benar benar mencapai tujuan dengan baik dan benar,”harapnya.
Apalagi ujar Namantus, harus memilih peminpin yang benar benar amanah dan konsisten dan juga melahirkan seorang pemimpin yang mampu membangun Nduga kedepan dengan hati yang tulus.
Pada kesempatan itu, mantan anggota DPR Papua itu meminta kepada pihak penyelenggara dalam hal ini KPU dan Bawaslu untuk bekerja secara netral. Pasalnya, pihaknya menilai KPU dan Bawaslu diduga tidak netral, bahkan memihak kepada salah satu calon kandidat.
“Akhir akhir ini, kami melihat, KPU dan Bawaslu kelihatannya tidak netral, sehingga kami berharap KPU dan Bawaslu harus benar benar menjunjung tinggi etika, tugas dan tanggungjawab sebagai penyelenggara yang benar benar netral dan independen, dan tanpa memihak kepada salah satu calon tertentu. Untuk itu, KPU dan Bawaslu harus bertanggungjawab dalam penyelenggaraan Pilkada 2024 di Nduga,”tekannya.
“Karena pemilihan kali ini, kami di Nduga pakai sistem bungkus sehingga tidak pemilihan langsung,”timpalnya.
Untuk itu, Namantus Gwijangge menambahkan, di fokuskan 32 distrik akan melakukan pemilihan yang di pusatkan di Kota Kenyam Kabupaten Nduga. Dengan berbagai pertimbangan keamanan, sehingga dalam rapat Forkopimda telah memutuskan pemilihan atau di hari pencoblosan pafa 27 November dilakukan di ibu kota Kenyam seperti Pileg 2024 kemarin.
“Sekali lagi kami berharap, pemilihan kali ini tidak lagi bermasalah sehingga dapat berjalan dengan baik, aman dan lancar. Sehingga dapat melahirkan sosok pemimpin yang amanah, kharismatik dan menjadi pemimpin yang bertanggungjawab dan dapat membangun Nduga yang lebih baik lagi kedepannya,”pungkasnya. (Tiara).