Jayapura – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua menggelar Debat Perdana Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua tahun 2024, di hotel Aston, Kota Jayapura, Selasa (22/10/2024) malam.
Debat perdana ini diikuti 2 pasangan calon yaitu pasangan nomor urut 1 Benhur Tomi Mano – Yermias Bisay (BTM-Yes) dan pasangan nomor urut 2, Matius Fakhiri – Aryoko Rumaropen (Mari-YO).
Adapun tema debat perdana yaitu “Papua Sejahtera, Papua Maju” dengan sub tema “Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi Kerakyatan dan Sosial Budaya”.
Acara debat kandidat ini dihadiri Pj Gubernur Papua, Ramses Limbong dan juga Pj Wali Kota Jayapura, Christian Sohilait.
Ketua KPU, Steve Dumbon dalam sambutannya mengatakan,
debat perdana ini akan menyajikan paparan visi misi dari kedua pasangan calon, termasuk program kerjanya selama lima tahun jika terpilih di Pilkada 2024.
“Kita tahu pemilih di Papua berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 750.959 pemilih. Ini angka yang cukup besar untuk kedua paslon merebut hati masyarakat,” ungkap Steve.
Lanjut ia, tema dalam debat perdana adalah Papua Sejahtera, Papua Maju. Tema ini terdiri dari sub tema yakni pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan dan sosial budaya.
“Kenapa kita pilih tema ini, karena jika empat sub tema itu sudah terpenuhi, kita anggap Papua akan maju. Para paslon akan mejual visi misi, program dan idenya kepada para pemilih sesuai tema ini,” katanya.
Dalam debat yang dipandu oleh moderator Irsa Yoku dan Reinhard Wompere ini, KPU menghadirkan tujuh panelis antara lain, Prof. DR. Elsyan Rienette Marlisa, Dosen Fakultas Ekonomi UNCEN dan DR. Suriel Semuel Mofu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah 14 di Tanah Papua.
Selanjutnya, Prof. DR. H. Idrus Alhamid, Guru Besar IAIN Fattahul Muluk Papua. Lalu Dr. Didik Suryamiharja S. Mabui, Rektor Universitas YAPIS Papua. Berikutnya ada Dr. Thont Wolas Krenak, mantan Jurnalis Kepresidenan RI dan Frederika Korain, Praktisi Hukum dan Aktivis Perempuan. Panelis terakhir adalah Jackson Yumame, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNCEN.
Dalam paparan visi misi pasangan nomor urut 1 BTM -Yes memaparkan program Papua Sejahtera yang salah satu unggulannya adalah Kartu Sehat Plus sebagai pengganti Kartu Papua Sehat (KPS).
Sedangkan paslon nomor urut 2 memaparkan visi misi Papua Cerah (Cerdas, Sejahtera dan Harmoni).
Guna mewujudkan visi misi tersebut, paslon Mari-Yo akan membagikan tiga kartu sakti yang diberi nama ” Mace Kasih Jalan”. Kartu Mace (kartu mahasiswa cerdas), Kasih ( kartu kesehatan) dan Jalan (kartu jaminan lanjut usia).
Bersyukur
Ditemui wartawan usai debat kandidat, pasangan Matius Fakhiri – Aryoko Rumaropen mengaku bersyukur akhirnya bisa melewati debat kandidat tahap pertama.
“Kami bersyukur sudah bisa sampai pada tahap ini. Memang awalnya agak grogi, karena ini hal yang baru pertama kami berdua lakukan, walaupun selama ini kami sudah terbiasa menghadapi publik. Ditambah lagi durasi yang diberikan hanya 2 menit untuk menjawab,” ungkap Fakhiri.
Ia mengaku tidak ada persiapan khusus dalam menghadapi debat perdana ini.
“Baru tadi malam saya baca baca dan tadi pagi, pelajari visi misi. Alhamdulillah kita bisa lewati. Ini adalah bagian proses menghadapi tahap debat kandidat berikutnya,” akunya.
Fakhiri menyampaikan terima kasih kepada semua partai pengusung dan juga relawan yang telah turut hadir mendampinginya, memberikan suport dalam debat perdana ini.
“Mudah-mudahan apa yang kami sampaikan (visi misi dan program) itu menjadi bagian terpenting dan bisa didengar oleh semua lapisan masyarakat yang ada di Provinsi Papua,” harapnya.
“Kami juga berharap semoga apa yang kami sampaikan bisa membuat pemilih pasangan calon nomor urut 2, untuk betul bisa mengikat suara bagi kami di tanggal 27 November,” harapnya lagi.
Siap Tepati Janji
Fakhiri juga kembali menegaskan, apa yang telah disampaikan oleh dirinya dan Aryoko Rumaropen, pastinya akan dilakukan jika nantinya terpilih jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua untuk periode 2024 – 2029.
Sementara itu, Aryoko Rumaropen mengatakan, substansi dari visi misi yang disampaikan dalam debat sudah searah dengan program yang disusun oleh pemerintah Provinsi Papua dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional).
“Melalui debat perdana ini, saya pikir ini akan membawa kami untuk lebih memantapkan persiapan dalam menghadapi debat kandidat berikutnya,” tutupnya.