Jayapura – Administrator Diosesan Keuskupan Timika Pastor Marthen Kuayo melalui keterangan tertulisnya menegas Rufinus Tigau adalah seorang Katekis di Paroki Jalae.
Penegasan ini berkaitan insiden penembakan di kampung Jalae, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya yang menewaskan Rufinus Tigau dan melukai seorang anak bernama Herman Kobagau pada Senin (26/10/2020).
“Rufinus telah bekerja sebagai Katekis di Paroki Santo Michaelel Bilogai sejak tahun 2015. Rufinus dilantik sebagai Katekis oleh Pastor Paroki Santo Michaelel Bilogai, Pastor Yustinus Rahangier Pr menggantikan Katekis yang meninggal Frans Wandagau,” ucap Pastor Marthen Kuayo.
“Rufinus membantu Pastor di Paroki Jalae karena Pastor yang bertugas di Jalae bukan orang lokal sehingga tidak paham bahasa lokal dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kontek budaya lokal,” lanjut Pastor Marthen Kuayo.
Sebelum penembakan Rufinus, seorang Katekis di Gereja Stasi Emondi, Agustinus Duwitau (yang dilantik setelah pelantikan Rufinus) juga ditembak oleh aparat keamanan pada 7 Oktober 2020.
Agustinus ditembaki dalam perjalanan ke Emondi. Saat ini Agustinus masih menjalani perawatan karena luka tembak yang dialaminya.
Keuskupan Timika Pastor Marthen Kuayo menegaskan pula bahwa Paroki atau gereja selalu butuh orang yang sekolah atau bisa baca tulis untuk menjadi pewarta seperti Rafinus.
“Dalam ibadah setiap minggu pewarta juga berdiri di depan mimbar bersama dengan pastor. Karena pastor baca Alkitab dan khotbah dalam bahasa Indonesia, pewarta langsung menterjemahkan lisan dalam bahasa lokal, agar umat yang tidak mengerti bahasa Indonesia bisa paham dan ikut ibadah,” jelasnya.
Pastor Marthen Kuayo juga membantah tuduhan bahwa Rafinus terlibat dalam gerakan separatis atau kelompok bersenjata.
“Yang dituduhkan kepadanya adalah tidak benar,” tegasnya.
Sementara itu Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Drs Ahmad Musthofa Kamal, SH dalam rilisnya mengatakan bahwa berita yang mengatakan Rufinus adalah seorang katekis atau pewarta gereja Katolik adalah hoax atau berita bohong.
Kabid humas polda Papua Ini menjelaskan Senin subuh di Kampung Jalai, telah terjadi kontak tembak antara Tim gabungan TNI–Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker.
Pada saat kejadian diketahui Kelompok Kriminal bersenjata berjumlah 50 orang dengan membawa 17 senjata api yang terdiri dari orang dewasa dan melibatkan anak remaja namun dipersenjatai sebagai strategi tameng hidup KKB kelompok Sabinus Waker.
Pada saat kontak tembak tersebut, 50 orang bersenjata melakukan perlawanan kepada Tim gabungan TNI-Polri, sehingga diambil tindakan tegas terukur dan berhasil melumpuhkan dua tersangka atas nama Rufinus Tigau dan Hermanus Tipagau.
“Tersangka atas nama Rufinus Tigau mengalami luka tembak dan meninggal dunia di TKP, sedangkan untuk pelaku atas nama Hermanus Tipagau masih dalam kondisi hidup dan saat ini telah diamankan oleh Tim Gabungan TNI-Polri untuk proses hukum lebih lanjut,” tandasnya.