Pasific Pos.com
Headline

Parade Budaya Yang Dimotori PYC, Dinilai Lecehkan Budaya Koteka

Anggota DPR Papua, Namantus Gwijangge

Jayapura – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), Namantus Gwijangge menilai parade budaya yang diselenggarakan oleh Papua Yuth Creatif (PYC) telah melecehkan budaya Koteka atau pakaian adat Koteka.

Bahkan, legislator Papua itu mengkritisi kegiatan Parade Budaya yang digelar oleh Papua Yuth Creativ (PYC) lantaran dianggap sangat merendahkan martabat suku – suku di wilayah Meepago dan Lapago.

Sebab, kata Politisi Partai Perindo itu, jika fakta keunikan dan historis serta filosofi setiap pakaian adat dalam budaya itu masing-masing yang majemuk adalah Kekayaan dan kekuatan Bangsa. “Bineka Tunggal Ika”.

“Pasalnya, setelah kami saksikan parade Budaya yg di motori Papua Yuth Creativ (PYC) terlihat adanya tindakan imitasi yang melecehkan dan merendakan martabat pakaian adat, lebih khusus pakaian adat bagi laki laki dan suku suku di wilayah adat Mepago dan Lapago yaitu Koteka,” kata Namantus Gwijangge dalam pesan singkatnya kepada Pasific Pos, Sabtu, 08 Juli 2023, pagi.

Menurut Namantus, sehrusnya Koteka itu tidak di masukan dalam celana dan tidak menghiasi arang di seluruh tubuh juga tidak pasang tali dengan gelang sebagai pengikat.

“Jadi, tidak di pegang pegang. Ini terlihat konyol dan tidak asli. Sebab, setiap suku yang ada di dua wilayah adat ini, masing masing punya ciri khas tersendiri yang mengandung beribu artikulasi makna dan Filosofinya. Tidak seperti binaan PYC yang melecekan budaya kita,” tandas Namantus sapaan akrabnya.

Untuk itu, dengan tegas ia meminta kepada para pihak penyelenggara, harus segera mengklarifikasi masalah ini ke ruang publik, karena ini adalah suatu tindakan pelecehan.

“Jadi para penyelenggara, mereka harus segera klarifikasi ke publik terkait masalah ini. Sebab, kami menilai ini adalah tindakan pelecehan,” tegas Namantus Gwijangge. (Tiara).

Leave a Comment