TIMIKA – Technical Delegate (TD) cabang olahraga (Cabor) Bola Basket 5×5, Abdul Razak, sangat menyayangkan semua papan skor (papan angka) untuk beberapa Cabor di Klaster Mimika tidak dapat digunakan. Hal ini tentunya sangat mengganggu pelaksanaan pertandingan.
Menurut Abdul Razak. dirinya tidak mengetahui hal tersebut terjadi. Namun, informasi dari PB PON Pusat Bidang Peralatan mengatakan bahwa papan skor tidak boleh dipakai.
“Saya tidak tahu kabar darimana itu, tiba-tiba katanya scoring board (papan skor) yang di basket, futsal, dan hand ball tidak boleh dipakai. Kami tidak tahu alasan apa sampai kami tidak boleh menggunakan alat itu,” kata Abdul di GOR Basket MSC, Jumat (1/10/2021).
Rozak mengungkapkan, dengan kejadian seperti ini pihaknya kalang kabut. Sementara pertandingan hari ini untuk Cabor Basket 5×5 masih berlangsung.
Lanjutnya, hal ini sudah dilaporkan pada panitia pengawas dan pengarah (Panwasrah) dan PB PON Bidang Pertandingan Klaster Mimika.
“Kami TD sempat kalang kabut, akhirnya kami akhirnya kami akali dengan menggunakan aplikasi yang kami download dan di ‘backup’ oleh scoring board multion milik Perbasi. Karena mau bagaimana lagi pertandingan harus tetap berjalan,” ujarnya.
Rozak meminta kepada Bidang Pertandingan PB PON Klaster Mimika untuk segera melakukan tindakan dan harus segera dikomunikasikan dengan PB PON Pusat, agar bagaimana caranya papan score bisa digunakan kembali.
“Tidak bisa dibayangkan, apa lagi di futsal ada pertandingan semi final. Seharusnya kalau ada masalah jangan diimbaskan kebawahnya, seperti kami ini yang bingung,” ujar Rozak.
Sementara Sekretaris Panpel Basket 5×5, Redy Wijaya saat ditemui di tempat yang sama mengatakan, tidak bisa digunakannya papan score diduga ada sabotase dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Yang lakukan sabotase harus di tindak karena mengganggu berjalannya PON,” tegasnya.
Perlu diketahui, saat papan skor tidak berfungsi tengah berlangsung pertandingan Basket 5×5 yang mempertemukan Tim Jawa Tengah (107) dan Kalimantan Selatan (68). (humas pb pon papua)