Jayapura – Panitia Khusus (Pansus) Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 DPR Papua melakukan kunjungan kerja ke venue tempat pertandingan 37 cabang olahraga di Kota dan Kabupaten Jayapura, Kamis (03/12/2020).
Kunker Pansus PON di pimpin langsung Ketua DPR Papua Jhoni Banua Rouw, didampingi Wakil Ketua Yunus Wonda dan anggota DPR Papua lainnya untuk mengecek peralatan bertanding maupun fasilitas pendukung venue pada saat perhelatan event olahraga empat tahunan itu.
Wakil Ketua DPR Papua Yunus Wonda ketika di konfirmasi, mengatakan bahwa kunjungan terlebih dahulu dilakukan di venue menembak indoor berlokasi di kawasan Stadion Lukas Enembe.
“Tadi kita Pansus PON lakukan kunker, terutama di venue menembak untuk mengecek peralatan menembak yang sudah tiba bersama dengan Ketua DPR yang juga Ketua Pengprov Perbakin Papua,” kata Yunus Wonda.
Dikatakan, peralatan menembak lebih dulu sudah tiba di Jayapura, dimana untuk peralatan menembak membutuhkan waktu hampir 6 bulan lamanya untuk didatangkan. Apalagi peralatan menembak didatangkan oleh Panitia Besar (PB) PON XX Papua dari luar negeri yakni Swiss dan Francis.
“Peralatan menembak semua dari luar negeri, karena peralatan itu merupakan standar Internasional dan berdasarkan TD dari cabor menembak, sekaligus pak Ketua DPR Papua sendiri hadir dan memastikan peralatan itu dipasang dan siap untuk dipertandingkan,” ujarnya.
Pria yang juga menjabat Ketua Harian PB PON XX Papua ini menjelaskan bahwa pengerjaan infrastruktur venue dikerjakan oleh Pemprov Papua dalam hal ini Disorda Papua, maupun ada yang dikerjakan juga oleh Kementerian terkait berdasarkan Instruksi Presiden.
Selain itu fasilitas pendukung venue menjadi tanggung jawab dari PB PON Papua. “Pansus tadi turun untuk lihat seluruh venue dan fasilitas pendukung yang dibutuhkan venue dan kami sudah sampaikan beban kerja dan tupoksi dari pekerjaan untuk sukseskan PON dan Peparnas Papua ini,” ungkapnya.
Ditambahkan bahwa peralatan bertanding saat ini sudah memasuki proses lelang, namun lebih memprioritaskan kepada pembelian peralatan yang berada diluar negeri. “Karena situasi covid-19 ini kami sulit untuk cepat mendatangkan peralatan dari luar negeri baik dari penerbangan, dan lainnya, contoh perbakin saja butuh 6 bulan untuk tiba di Papua sini,” pungkasnya.