Jayapura, – Peduli terhadap masyarakat Nduga yang saat ini tengah mengungsi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya yang terdampak virus corona atau covid-19, Panitia Khusus (Pansus) Kemanusiaan DPR Papua dan atas dukungan Sekwan DPR Papua sebagai pengguna anggaran, berinisiatif membantu masyarakat Nduga dengan mengirimkan bantuan beras sebanyak 20 Ton ke Wamena.
Pengiriman bantuan beras itu, melalui O’Hena PT Nusantara Asei Cenderawasih di Gudang Cargo Bandara Sentani Kabupaten Jayapura yang diserahkan secara simbolis oleh Anggota Pansus Kemanusiaan DPR Papua, Las Narigi dan disaksikan Ketua Pansus Kemanusiaan DPR Papua, Feryana Wakerkwa,S.IP.M, Wakil Ketua Pansus Kemanusiaan DPR Papua, Namantus Gwijangge dan anggota Pansus Kemanusiaan, Emus Gwijangge, pada Sabtu (2/05), pagi.
Kepada wartawan, Anggota Pansus Kemanusiaan DPR Papua, Las Narigi mengatakan, bantuan beras untuk warga Kabupaten Nduga di Wamena, Kabupaten Jayawijaya ini, menyusul pembatasan sosial yang diterapkan pemerintah daerah setempat dalam upaya mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19.
“Masyarakat Nduga di Wamena, tentu membutuhkan bantuan di tengah pandemi Covid-19, sehingga kami Pansus Kemanusiaan DPR Papua mengirimkan bantuan beras ini. Karena warga juga tidak bisa beraktivitas,” ujar Las Narigi usai penyerahan beras secara simbolis kepada pihak O’Hena PT Nusantara Asei Cenderawasih di Gudang Cargo Bandara Sentani Kabupaten Jayapura, tadi pagi.
Hal senada dikatakan, Wakil Ketua Pansus Kemanusiaan DPR Papua, Namantus Gwijangge, jika bantuan kepada warga Nduga di Wamena itu, melihat dari sisi kemanusiaan saja.
“Tugas kita fokus ke pengungsi Nduga yang ada di Wamena. Ini situasi bertepatan dengan pandemi Covid-19 dan mereka sebenarnya juga terdampak Covid-19,” ucapnya.
Hanya saja, kata Namantus Gwijangge, untuk di Kabupaten Jayawijaya, memang tengah berupaya memberikan bantuan kepada semua warganya, namun menggunakan data kartu keluarga dan KTP. Padahal, masyarakat Nduga yang mengungsi akibat konflik bersenjata beberapa waktu lalu, memiliki KK dan KTP Nduga.
Sementara dari Pemkab Nduga bebernya, hingga hari ini belum bergerak memberikan bantuan kepada mereka yang ada di Wamena, sehingga Pansus Kemanusiaan DPR Papua berinisiatif dan juga atas dukungan dari Ibu Sekwan DPR Papua. DR. Juliana J. Waromi. SE.K.Si untuk membantu beras kepada mereka.
“Ya, mereka harus diperhatikan. Di sinilah tugas kita Pansus Kemanusiaan DPR Papua. Terimakasih kepada pimpinan DPR Papua dan juga Sekwan DPR Papua, ibu Juliana Waroni yang sudah menyerahkan kepada kami untuk membantu saudara-saudara kita yang lagi susah di Wamena,” imbuhnya.
Menurut Namantus Gwijangge, Pansus Kemanusiaan ini bukan hanya bicara manusianya, tapi juga kebutuhan makan dan minum mereka. “Itu kita juga telah laporkan ke Pemprov Papua,” ucapnya.
Terkait penanganan covid-19 ini, Namantus Gwijangge mengakui, jika peluang untuk korupsi cukup banyak.
Sehingga dirinya berharap jika memang sudah dianggarkan untuk membantu masyarakat, maka segera disalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak terlebih khusus bagi warga Nduga di Wamena.
Apalagi lanjutnya, mereka (masyarakat. Red) terdampak dua kali yakni pasca konflik bersenjata dan wabah Covid-19.
“Tapi saya harap kepada masyarakat tidak setiap saat kita kasih makan terus, tetapi mereka juga harus kembali berkebun untuk menyambung hidup ke depan,” harapnya.
Pada kesempatan itu, Namantus Gwijangge juga menyebut jika warga Kabupaten Nduga yang ada di Wamena, Kabupaten Jayawijaya tercatat mencapai 5.085 orang.
Sementara itu ditempat yang sama, Anggota DPRD Nduga, Ronald Kogoya menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada DPR Papua yang telah membantu masyarakat Nduga di Wamena.
“Atas nama masyarakat, sekaligus saya mewakili Pemkab Nduga menyampaikan terima kasih kepada Pimpinan DPR Papua dan Pansus Kemanusiaan DPR Papua serta Sekwan DPR Papua atas bantuan 20 ton beras untuk masyarakat kami,” pungkasnya.