Jayapura – Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan, M.Han bersama Pangkogabwilhan III Letjen TNI Richard Taruli Horja Tampubolon, S.H., M.M. mendampingi Kunjungan Kerja (Kunker) Silmy Karim, S.E., M.E., M.B.A (Direktur Jenderal Imigrasi Republik Indonesia) beserta rombongan dengan menggunakan Helly Caracal meninjau PLBN dalam rangka monitoring evaluasi Perbatasan RI PNG, bertempat di Kantor PLBN Skouw, Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Senin (8/1/2024).
Demikian disampaikan Ws. Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan, S.E., M.M dalam keterangannya.
“Dalam Kunjungan Kerja ini Direktur Jenderal Imigrasi Republik Indonesia Silmy Karim, S.E., M.E., M.B.A mengunjungi ke Pos Kout Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 122/TS di Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua,” pungkas Letkol Candra.
Silmy Karim, S.E., M.E., M.B.A mendatangi Pos Kout Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 122/TS dengan tujuan mengetahui situasi pengamanan perbatasan RI-PNG.
Mengawali kegiatan di Pos Kout Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 122/TS, Letjen TNI Richard Taruli Horja Tampubolon, S.H., M.M. (Pangkogabwilhan III) menyampaikan menjaga Perbatasan Negara merupakan tugas bersama dengan bersinergi baik TNI-Polri dan juga Instansi terkait untuk menjaga keamanan di wilayah perbatasan RI seluas 815 KM daratan dan tugas tersebut tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, namun membutuhkan kerjasama dari semua instansi terkait.
“Untuk pelaksanaan tugas ini, dengan kemajuan ilmu pengetahuan teknologi perlu mengupgrade sehingga semua pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Semoga kegiatan kita ini akan mendapatkan suatu rumusan-rumusan dan formasi-formasi yang tepat untuk Imigrasi dan juga untuk TNI,” kata Pangkogabwilhan.
“Saya berharap Provinsi Papua yang kita cintai ini semakin aman dan sejahtera serta masyarakatnya juga menjadi masyarakat-masyarakat yang bisa kita banggakan yang nantinya merasa aman bersekolah kemana-mana dan lahirlah pemimpin-pemimpin dari tanah Papua untuk membangun tanah Papua kedepannya,” imbuhnya.
“Yang kita lakukan ini, juga diharapkan mendapatkan satu titik temu yang bermanfaat dan bernilai positif bagi kita semua, dan saya yakin bahwa Imigrasi memiliki terobosan-terobosan, serta bermanfaat bagi kami TNI. Untuk itu, kami terus meningkatkan kualitas tugas pokok dan fungsi dengan bersinergi dengan seluruh instansi dan kementerian terkait untuk bersama-sama menjaga wilayah Perbatasan agar tetap aman,” harap Letjen TNI Richard Taruli Horja Tampubolon.
Sementara itu Danyon Pamtas RI-PNG Yonif 122/TS Mayor Inf Deky Apriadi, S.Hub.Int mengatakan terimakasih atas kunjungan kerja Direktur Jenderal Imigrasi Republik Indonesia yang didampingi Pangkogabwilhan III Letjen TNI Richard Taruli Horja Tampubolon dan Pangdam XVII/Censerawasih di Skouw karena menambah motivasi bagi Prajurit TNI yang sedang bertugas di perbatasan RI PNG.
‘Kami akan berusaha berbuat yang terbaik untuk NKRI dan Satgas TNI juga mengamankan dan menjaga Perbatasan serta mencegah pemindahan patok batas (8 patok batas sektor utara) dari adanya ancaman dan gangguan negara lain, dan membantu pelaksanaan tugas dan fungsi instansi terkait (Polri dan Pemda/BNPP, Bea Cukai, Imigrasi dan Karantina) di wilayah perbatasan RI-PNG,” kata Dansatgas Yonif 122/TS.
“Satgas TNI juga melaksanakan Bhakti TNI guna membantu pemenuhan pelayanan dasar masyarakat Papua (Kesehatan, Pendidikan dan Kebutuhan Primer),” jelas Mayor Inf Deky.
Di tempat yang sama, Silmy Karim, S.E., M.E., M.B.A (Direktur Jenderal Imigrasi Republik Indonesia) menyampaikan bahwa perbatasan dengan jarak 815 KM itu merupakan sesuatu hal yang rentan sehingga perlu dilakukan secara bersama-sama atau bersinergi dengan mengerahkan seluruh kekuatan mengingat begitu luas dan juga begitu banyak ancaman yang mungkin saja bisa terjadi.
“Saya berterima kasih kepada TNI yang telah menjalankan tugas di perbatasan dan sesuai dengan bidang Pertahanan dan kami Imigrasi juga menjalankan tugas kami dengan menjaga arus keluar masuk manusia dan ini tentunya juga menggunakan referensi-referensi yang ada di luar Negeri,” jelasnya.
“Imigrasi juga memperkuat sarana dan prasarana untuk anggota dan sarana teknologi untuk mengintegrasikan apa yang ada di tempat tugas. Kondisi ini telah membukakan wawasan untuk melihat langsung Perbatasan Negara. Ada beberapa hal juga yang menjadi catatan yang harus dibuat untuk Papua karena hal itu merupakan bagian yang strategis dari kacamata Indonesia baik dari Sabang sampai Merauke,” kata Dirjen Imigrasi Silmy Karim.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Brigjen TNI Dedi Hardono S.I.P (Danrem 172/PWY), Kolonel Inf Luhut Bernandus Sidabariba, S.I.P., M.M. (Asintel Kasdam XVII/Cen), Kolonel Inf Marianus Moat Lukas Sadipun (Asops Kasdam XVII/Cen), Muhamad Akmal (Kanim Kelas I TPI Jayapura), Mathilda Pusung (Plt. Kepala PLBN Skouw), dan Anthonius M. Ayorbaba (Kakanwil Papua).