Jayapura – Di tengah meluasnya pandemi virus corona, pembangunan rumah bersubsidi berpotensi terhambat. Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pengurus Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI) Provinsi Papua, Maria Nelly Suryani melalui sambungan telepon, Kamis (9/4/2020).
Maria mengungkapkan, tahun ini, REI Papua membutuhkan 3.200 perizinan untuk pembangunan rumah bersubsidi yang ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Namun anjuran pemerintah untuk bekerja dari rumah dan ditiadakannya layanan di kantor wajib kita ikuti sehingga seluruh layanan dilakukan secara online dari rumah, tetapi kondisi di Papua berbeda dengan daerah lain, tidak semua kabupaten di Papua jaringan internetnya memadai,” ujar Maria.
Maria menilai inilah waktu yang tepat bagi MBR menempati rumah dengan adanya anjuran menjaga jarak, namun rumah bersubsidi yang dibangun saat ini hanya 25 persen dari kuota 1.700 unit untuk tahun 2020.
“Sebelumnya, kita hanya mendapat kuota rumah bersubsidi kurang lebih 500 unit tahun ini, tetapi kita ajukan ke pemerintah pusat beberapa waktu lalu disetujui menjadi 1.700 unit, sementara tahun 2019 masih ada 1.500 unit tersedia, sehingga total perizinan yang kita butuhkan sebanyak 3.200 unit agar MBR bisa akad di bank,” ucapnya.
“Tapi ada pandemi corona, pembangunan terhambat, hanya beberapa pekerja yang masih bertahan bekerja untuk mencari biaya membeli makanan tetapi tetap mengikuti prosedur menjaga jarak dan menggunakan masker,” ujar Maria