JAYAPURA – Di masa pandemi Covid-19 saat ini, banyak masyarakat Jayapura tak punya kesadaran dalam menjaga jarak.
Hal itu nampak dalam pengurusan surat ijin keluar masuk Papua di Main Hall Kantor Gubernur, Dok II Jayapura, Senin, 15 Juni 2020 kemarin.
Dari pantauan di lapangan, masyarakat dari pagi hari sudah berbondong-bondong mendatangai kantor Gubernur untuk memasukan berkas maupu yang mengambil Surat Persetujuan Keluar Masuk Papua (SPKM).
Walaupun menggunakan masker, tetapi masyarakat tidak mengikuti protokol kesehatan menjaga jarak.
Susan Nuraini salah satu warga yang sedang mengurus SPKM mengatakan, sudah datang sejak pukul 07 . 00 Wit untuk untuk mengecek berkas yang sudah dimasukan sejak tanggal 9 Juni lalu.
“Saya dan teman-teman sudah masukan berkas sejak minggu lalu, kami ada 4 orang, namun baru satu orang punya yang baru keluar,” katanya.
Wanita asal kota Jakarta ini mengaku, sudah tertahan di Jayapura selama 3 bulan. “Saya sudah tiga bulan berada di Jayapura, saya ingin kembali ke Jakarta dan tiket sudah pesan untuk penerbangan tanggal 25 Juni nanti,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Samsuddin yang menunggu SPKM, katanya, ia sudah memasukan berkas sejak 11 Juni lalu, namun surat belum juga keluar.
Rencananya ia bersama 11 keluarga, akan kembali pulang ke Makassar melalui jalur laut, dan rencana untuk berangkat besok.
“Katanya petugas keluarnya siang jadi saya menunggu saja. Saya sudah dua hari bolak balik, tapi belum juga keluar. Saya datang kesini karena ada acara keluarga, pas mau balik, ternyata sudah di tutup,” Jelasnya.
Juru Bicara Covid-19 Papua, dr. Silwanus Sumule yang menyaksikan sendiri masyarakat berkumpul di Main Hall Kantor Gubernur mengatakan bahwa Kesadaran menjaga jarak itu kembali kepada masyarakat.
“Seharusnya masyarakat punya kesadaran sendiri, bisa buat barisan dengan menjaga jarak, tidak perlu menumpuk di meja petugas,” ucapnya.