Yahukimo – Upaya penyelamatan dan evakuasi terhadap korban kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di lokasi pendulangan emas Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, secara resmi dinyatakan selesai, Kamis (17/4/2025).
Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 bersama tim gabungan berhasil mengevakuasi seluruh korban dalam operasi yang berlangsung dari 9 hingga 17 April 2025.
Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas respons cepat dan kolaborasi yang baik antara aparat TNI-Polri serta tim medis dalam menangani tragedi ini. Ia mengapresiasi Pemerintah Republik Indonesia, khususnya Satgas Damai Cartenz dan TNI, yang telah mengevakuasi 25 korban, terdiri dari 16 korban meninggal dunia dan 9 orang yang selamat.
“Saya sebagai Bupati Kabupaten Yahukimo mengucapkan terima kasih banyak kepada Damai Cartenz dan TNI yang sudah sigap, siap, dan berhasil mengevakuasi seluruh jenazah serta korban selamat,” ujarnya dilansir dari laman harianterbarupapua.com.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada TNI, tim dokter dari RSUD Yahukimo, serta tim medis dari Polri atas kerja sama yang solid. Bupati Yahuli juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan berharap agar kekerasan serupa tidak terulang kembali.
Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengonfirmasi bahwa rangkaian operasi penyelamatan telah rampung. Ia mengapresiasi kerja sama lintas sektor yang terlibat dalam operasi tersebut.
“Dengan telah dievakuasinya 25 korban, maka dapat disampaikan bahwa penanganan penyelamatan korban kekerasan KKB di Yahukimo dinyatakan selesai. Kami mengapresiasi pemerintah daerah, Polres Yahukimo, TNI, RSUD Dekai, Tim DVI RS Bhayangkara TK. II Jayapura, dan semua pihak yang terlibat,” ungkapnya.
Kendati demikian, Kombes Pol Yusuf Sutejo menegaskan bahwa Operasi Damai Cartenz akan terus bersiaga untuk menjaga stabilitas dan kedamaian di wilayah Yahukimo. “Upaya penegakan hukum tidak berhenti sampai di sini. Satgas Damai Cartenz tetap bersiaga menjaga kedamaian di Kabupaten Yahukimo,” tegasnya.
Operasi penyelamatan yang berlangsung selama sembilan hari ini menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan tenaga kesehatan dalam menghadapi situasi krisis kemanusiaan di wilayah yang rawan konflik.