MERAUKE,ARAFURA,- Menutup sosialisasi mutu dan nilai tambah produk perikanan di Rumah Aspirasi, Kamis (27/10), anggota Komisi IV DPR RI, Sulaeman L.Hamzah meminta agar para peserta dalam hal ini pelaku usaha perikanan yang notabene adalah ibu-ibu agar dapat menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh serta menghasilkan produksi dari ikan yang berkualitas.
Adapun peserta yang dilibatkan kali ini adalah para ibu dari Kelurahan Samkai namun ke depan akan berlanjut dengan wilayah yang lain. “Kita buktikan bahwa kita bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat dan itu dimulai dari sini, Rumah Aspirasi.
Ketrampilan memiliki arti penting karena dengan hadirnya provinsi baru maka akan banyak orang yang datang dengan ketrampilan. Jadi kita harus siap-siap, kita harus punya kemauan untuk menyiapkan sesuatu yang menjual, misalnya oleh-oleh khas Merauke dari olahan ikan. Bisa kita pasarkan di bandara agar banyak pengunjung dari luar yang membeli,”terangnya.
Sulaeman juga meminta agar ada perhatian dari pihak kementerian kepada para pelaku usaha lokal sehingga dapat menunjang produksi, misalnya memberikan peralatan penunjang. Menurutnya, aktivitas ekonomi harus betul-betul menjanjikan bagi masyarakat di Merauke dengan memafaatkan seluruh potensi yang ada.
Sementara itu Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Merauke, Leonard H.F.Rumbekwan mengharapkan Rumah Aspirasi gagasan Sulaeman Hamzah dapat menjadi rumah pelayanan bagi pelaku usaha perikanan karena banyak yang sudah dilakukan oleh sosok wakil rakyat tersebut bagi para nelayan selama ini.
Dirinya mengaku sering berdiskusi dengan Sulaeman Hamzah terkait kemajuan para pelaku usaha perikanan di Kabupaten Merauke bahkan mengutarakan kesulitan yang dihadapi nelayan dan direspon dengan baik.
“Saya minta tolong kepada Pak Sulaeman untuk membantu pelatihan bagi nelayan sehingga mereka juga semakin trampil dan cakap. Syukurlah beliau mau memfasilitasi dengan menggandeng rekan-rekan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan,”ujarnya.
Pasca mengikuti pelatihan dan sosialisasi diharapkan para pelaku usaha perikanan dapat meningkatkan produksi dan memasarkannya sehingga ada nilai ekonomis. Pada kesempatan yang sama, Adi Wibowo selaku Koordinator Pelayanan dan Pengembangan Usaha Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan menegaskan bahwa produk olahan perikanan jangan dianggap sebagai kegiatan sampingan karena itu salah besar.
Sebab di beberapa daerah, justru dimulai dari para ibu yang mengolah produk perikanan dan tidak sedikit yang meraih kesuksesan. Dengan diolah maka nilai ikan tersebut menjadi lebih tinggi karena keuntungan terbesar dari sebuah produk perikanan adalah olahannya. “Seperti yang diketahui bahwa ikan adalah produk yang mudah membusuk sehingga perlu dialihkan menjadi produk yang bisa disimpan dan lebih tahan lama,”terang Adi.(iis)