Golongan barang nonmigas utama yang mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah golongan mesin/peralatan listrik (HS85) sebesar 0,59 juta dolar Amerika.
Mesin-mesin/pesawat mekanik (HS84) sebesar 0,55 juta dolar Amerika dan karet dan barang dari karet (HS40) sebesar 0,38 juta dolar Amerika. Nilai impor golongan nonmigas lainnya mengalami peningkatan sebesar 396,24 persen yaitu dari 0,56 juta dolar Amerika menjadi 2,76 juta dolar Amerika. Impor nonmigas lainnya yang terbesar berasal dari golongan bahan peledak (HS36) senilai 1,26 juta dolar Amerika.
Secara kumulatif, kata Bambang, total nilai impor 10 golongan nonmigas utama pada periode Januari- Februari 2020 dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan sebesar 67,42 persen, yaitu dari 48,02 juta dolar Amerika menjadi 15,64 juta dolar Amerika.
Penurunan tersebut didorong oleh turunnya nilai kumulatif impor golongan mesin-mesin/pesawat mekanik (HS84) sebesar 11,66 juta dolar Amerika.
Total nilai impor kumulatif golongan nonmigas lainnya juga turun sebesar 13,98 persen atau lebih rendah 0,54 juta dolar Amerika. Impor 10 golongan nonmigas utama memberikan andil 42,61 persen terhadap total impor kumulatif Januari-Februari 2020.