MERAUKE,ARAFURA,-Nuskin (40 tahun) yang terjatuh dari atas kapal akhirnya ditemukan selamat setelah berjuang berjam-jam di laut. Kepada personil Kantor Pencarian dan Pertolongan yang menyambangi rumahnya, ia mengungkapkan bahwa saat terjatuh dari kapal ia kesulitan berenang karena arus sangat kencang. Oleh sebab itu ia mengikuti arus sambil terapung-apung. Karena posisi air surut maka ia terbawa keluar dari muara. Untungnya Nuskin bisa meraih tiang lampu suar di luar muara. Ia bertahan berjam-jam sambil berpegangan pada tiang lampu suar sampai air mulai pasang menjelang hingga Rabu siang. Kemudian ia kembali membiarkan dirinya hanyut mengikuti air pasang hingga terdampar di Pantai Lampu Satu.
“Saya merangkak di lumpur-lumpur waktu hampir sampai di darat,”jelasnya. Ia sampai di darat sekitar pukul 13.00 WIT, lalu kembali ke rumahnya dengan susah payah. Tim SAR gabungan yang saat bersamaan tengah melakukan pencarian lalu bergegas kembali ke dermaga dan mengakhiri operasi pencarian. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kabupaten Merauke, Supriyanto Ridwan, S.E kembali mengingatkan tentang pentingnya keselamatan saat beraktifitas di atas kapal. “Selalu perhatikan faktor keselamatan saat melakukan kegiatan di atas kapal dan selalu gunakan alat keselamatan, baik pelampung maupun alat apung lainnya,” tegasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, telah terjatuh seorang ABK dari KM. Nur Amanah yang sedang berlabuh di muara Sungai Maro Selasa dini hari lalu. Setelah dilakukan pencarian di atas kapal oleh rekan sesama ABK dan tak ditemukan, kasus ini kemudian dilaporkan ke pihak Kantor Pencarian dan Pertolongan.
Menerima laporan saat itu Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke langsung mengerahkan tim untuk mencari nahkoda yang terjatuh dari atas kapal. Kejadian tersebut dilaporkan oleh Andi kepada Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke pukul 09.50 WIT. Andi merupakan tetangga rumah dari salah satu ABK KM. Nur Amanah dimana korban atas nama Nuskin, pria berusia 40 tahun bekerja yang bekerja sebagai nahkoda kapal. Menurut penuturan Asrul (ABK KM. Nur Amanah) seperti diceritakan oleh Andi, Nuskin pada Selasa malam sekitar pukul 00.00 WIT masih terlihat sedang bekerja di palka kapal. Hingga pagi sekitar pukul 08.00 WIT, rekan-rekannya mulai menyadari ketidakberadaan nahkoda di atas kapal. Pencarian oleh rekan-rekan sesama ABK langsung dilakukan namun Nuskin tidak ditemukan di atas kapal, hanya handphone dan peralatan pribadinya saja yang berhasil ditemukan. Lokasi kejadian berada di koordinat 08˚28’20.23″S – 140˚21’07.37″T atau sejarak 8,5 km dari Kantor Pencarian dan Pertolongan. KM. Nur Amanah bertonase kotor 80 GT
“Sebenarnya kapal hendak menuju ke Distrik Waan, tapi karena cuaca buruk kapal kembali berlabuh di sekitar Pal Putih sambil menunggu cuaca membaik malam itu. Kemungkinan nahkoda jatuh ke sungai,” ujar Andi. Atas laporan tersebut, sebanyak 6 personil rescuer Kantor Pencarian dan Pertolongan langsung diberangkatkan menuju ke lokasi kejadian mempergunakan RigidInflatableBoat 01. Unsur yang terlibat dari Salporlair Polres Merauke dan Lantamal XI Merauke. Pencarian di hari pertama fokus di sekitar lokasi kejadian dengan luas area pencarian sekitar 1,4 km2 . Data cuaca dari BMKG merinci kondisi di lapangan dengan kecepatan angin 15 – 40 km/jam arah timur sampai dengan selatan. Tinggi gelombang 0,5 – 1,5 m dengan kecepatan arus permukaan sungai 5 – 45 cm/detik. Cuaca secara umum adalah berawan.**