Waropen – Memasuki bulan musim gelombang, beberapa permukiman yang berada di Pesisir pantai Waropen menjadi terjangan gelombang laut, hal ini menjadi kekuatiran warga yang bermukim di pesisir pantai khususnya para nelayan yang harus melindungi perahu mereka dari terjangan gelombang.
Dengan kondisi tersebut, Pjs Bupati Waropen Muhammad Musaad saat mengetahui adanya musibah terjadi terjangan ombak yang mengakibatkan abrasi ke pemukiman warga, langsung meninjau lokasi, di sejumlah titik di Distrik Urei Faisei, Selasa (3/11/20).
Titik abrasi yang dikunjungi adalah Kampung Nubuai dan kampung Apoinabo yang dihuni sekitar 500 Kepala Keluarga (KK), tampak terlihat dilokasi abrasi, warga sekitar menancapkan kayu maupun menyusun batu, namun hal itu belum bisa menahan derasnya gelombang, dan beberapa bangunan maupun rumah warga terlihat sudah terpisah dengan daratan.
Usai meninjau warga yang terdampak, Pjs Bupati dan rombongan melakukan pertemuan di salah satu rumah warga yang dihadiri oleh Kepala Kampung, Tokoh masyarakat, dan Bamuskam.
Pjs Bupati Waropen DR.Drs.Muhammad Musaad, M.Si kepada warga mengatakan, bahwa hal ini akan segera ditindaklanjuti, dan selanjutnya akan melakukan rapat dengan Pimpinan OPD terkait.
Selain itu Pjs Bupati Waropen yang juga sebagai Asisten II Provinsi Papua, akan melakukan koordinasi langsung kepada Pemerintah Pronvisi agar dalam program penanggulangan abrasi di Kabupaten Waropen dapat bekerja sama dengan provinsi, sehingga semua warga di pesisir dapat terlindungi.
“hal ini kita akan tindak lanjuti, kalau kita mengandalkan APBD Kabupaten tidak akan mampu, kebetulan saya juga di Provinsi, dan kita akan mengajak tim dari provinsi untuk datang langsung melihat kondisi ini untuk memastikan, bagian mana yang bisa dibantu oleh Provinsi dan bagian mana yang dikerjakan oleh Kabupaten”. Jelasnya.
Ia pun menghimbau warga untuk saat ini supaya lebih waspada karena bencana seperti ini baik ombak dan angin tidak bisa tebak, hal itu dikatakan agar tidak terjadi korban.