Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko menerima kunjungan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, HE Masaki Yasushi di gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat (2/2). Dalam kesempatan tersebut, Moeldoko menyampaikan selamat datang kepada duta besar yang baru saja melaksanakannya di Indonesia pada bulan Desember 2023. Ia juga menyebutkan, hubungan bilateral antara Indonesia-Jepang tidak akan mempengaruhi tengah pesta demokrasi Pemilihan Umum 2024.
Moeldoko menambahkan dalam 65 tahun terakhir, hubungan bilateral yang sangat baik antara Indonesia-Jepang sudah terus dijaga. Ia melanjutkan, kerja sama bidang ekonomi Indonesia – Jepang secara kumulatif dari 2016 hingga kuartal 3 (Q3) 2022 mencapai USD 27,28 Miliar. Disertai dengan nilai investasi tunggal terbesar ke-4 di tahun 2022 mencapai USD 3,6 Miliar. “Saya berharap kehadiran dubes baru HE Masaki, bisa semakin memperkuat hubungan yang sudah ada,” kata Moeldoko
Moeldoko menyebutkan bahwa Jepang merupakan partner strategis Indonesia di berbagai sektor, khususnya di sektor ekonomi dan infrastruktur. Lebih lanjut, Moeldoko mengatakan bahwa saat ini kedua negara akan lebih fokus pada kerjasama energi terbarukan dan pertahanan. Terkait dengan kerjasama energi terbarukan, Moeldoko menilai bahwa kedua negara memiliki perhatian yang sama mengenai ekonomi hijau. Sedangkan mengenai kerjasama perlindungan, imbuh Moeldoko, kedua negara memiliki tanggung jawab yang sama untuk memelihara perdamaian dan stabilitas keamanan di kawasan Indo-Pasifik. Hal tersebut juga terlihat dalam partisipasi Jepang dalam kerjasama latihan gabungan non perang bersama TNI Angkatan Laut Indonesia.
“Sebagai mantan Panglima TNI, saya memiliki pandangan komprehensif dalam membawa kerjasama militer Indonesia dan Jepang, saya pikir kedepan harus berkontribusi atas terciptanya stabilitas di kawasan dan banyak peralatan militer yang bisa kita bicarakan untuk memperkuat kedua negara,” ujar Moeldoko.
Sementara itu, Masaki menyebutkan berkomitmen juga berkomitmen untuk bekerja sama secara lebih luas dengan Pemerintah Indonesia terkait ekonomi hijau dan bersama-sama menunjukkan transisi energi yang berkontribusi di kawasan dan dunia. Terkait kerja sama pemeliharaan, Masaki mengatakan Pemerintah Jepang memperbarui kebijakan mengenai pemeliharaan dan ingin melanjutkan kerja sama di alat utama pemeliharaan dengan negara-negara di Asia, yang saat ini juga telah melibatkan Filipina dan Vietnam.
“Saya berharap kerjasama dengan Indonesia semakin konkrit, khususnya kerjasama maritim karena Indonesia dan Jepang menghadapi situasi yang sama. Oleh karena itu, kita harus bekerja sama dalam mewujudkan visi perdamaian maritim,” kata Masaki.