Malang –Kepala Staf Kepresidenan, Dr. Moeldoko, menilai pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia membawa angin segar bagi industri baterai dalam negeri. Saat ini, kata dia, anak-anak bangsa saling berlomba melakukan penelitian untuk bisa memproduksi baterai motor listrik agar bisa menjadi pemain di negeri sendiri.
Moeldoko menyampaikan ini usai melihat langsung produksi baterai kendaraan listrik lokal, di Malang, Jawa Timur, Jum’at (11/8). “Ini bukti pengembangan ekosistem kendaraan listrik telah memicu tumbuhnya industri baterai di dalam negeri. Tentu ini harus terus kita dorong dan semangati,” kata Moeldoko.
Menurut Moeldoko, produsen baterai kendaraan listrik lokal tak cukup hanya bisa memenuhi TKDN seratus persen. Namun juga harus mampu menjawab isu-isu terkait baterai. Seperti soal kapasitas dan daya tahan, durasi pengisian daya, harga, hingga keamanannya. “Saat ini baterai yang eksisting jarak tempuhnya tidak jauh, chargingnya lama, mahal, dan bisa kebakaran. Nah isu-isu ini harus bisa dijawab,” ujarnya.
Untuk itu, Ketua Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) ini menekankan pentingnya penelitian secara mendalam sebelum nanti memasuki fase pabrikasi. “Tentunya ini menjadi tantangan. Tapi peluang besar yang mengubah seluruh permainan sudah ada di depan mata kita, dan game changer itu bernama baterai motor listrik,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Moeldoko juga menjajal langsung motor listrik yang menggunakan baterai produk lokal. Ia pun terkesan saat mendengar bahwa kandungan TKDN baterai sudah seratus persen. “Keunggulan lainnya tidak ada liquid, jadi aman dari kebakaran. Jarak tempuhnya juga bisa sampai seratus kilometer lebih. Karyaa nak bangsa ini harus kita apresiasi,” ucapnya sambil memasang kembali standar motor listrik.