Labuan Bajo – Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menegaskan, bahwa KTT ke-42 ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) bukan sekedar pertemuan-pertemuan, namun menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi baik di Indonesia maupun di kawasan ASEAN.
Khusus di Indonesia, kata Moeldoko, Presiden Joko Widodo menginginkan pelaksanaan KTT ASEAN memberikan efek berganda bagi perekonomian di sektor pariwisata, transportasi, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengan (UMKM).
“Ini sebenarnya pesan tersirat dari Presiden. Pertumbuhan ekonomi tidak hanya terjadi di Bali atau Labuan Bajo, tapi daerah lain juga harus tumbuh dan bangkit setelah pandemi,” tegas Moeldoko, di Labuan Bajo, Kamis (11/5).
Moeldoko menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang konsisten dan terjaga di atas 5 persen, ditambah dengan bonus demografi, dan kestabilan kawasan, menjadi aset kuat bagi Indonesia dalam menjaga ASEAN sebagai pusat pertumbuhan dunia.
Hal ini yang menjadikan Indonesia memiliki kewajiban untuk menjaga situasi kawasan tetap kondusif. Terlebih, saat ini terjadi ketegangan di Laut China Selatan, krisis politik di Myanmar, dan munculnya dampak-dampak perang Rusia-Ukraina.
“Ke depan tantangan masih sangat berat. Sehingga ke depan ASEAN harus semakin memperkuat integrasi ekomominya, mempererat kerja sama inklusif, memperkokoh arsitektur kesehatan, pangan, energi, dan stabilitas keuangan,” pungkas Moeldoko.