Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menyampaikan apresiasi kepada sekumpulan anak muda yang tergabung dalam komunitas Indonesia Plus atas inisiatifnya untuk membantu pemerintah dalam diseminasi informasi terkait Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia pun bangga atas perhatian generasi muda terhadap legacy pemerintahan Presiden Joko Widodo – Wakil Presiden Ma’ruf Amin ini.
“Saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman anak muda karena sudah memunculkan inisiatif baik untuk turut membangun IKN. Ini bukan untuk Pak Jokowi, justru Pak Jokowi memikirkan kalian generasi muda, karena kalian yang nanti akan merasakan,” kata Moeldoko saat menemui perwakilan anak muda komunitas Indonesia Plus, di Bina Graha Jakarta, Senin (3/4).
Kepala Staf Kepresidenan menyampaikan bahwa dalam sistem pendidikan di Indonesia, murid didik di bangku SMA/SMK sering dipaksa untuk sekedar fokus pada masuk Perguruan Tinggi Negeri. Pada akhirnya, anak-anak muda tidak memahami dinamika sosial politik ekonomi di Indonesia dan tidak mengerti tentang visi baik pemerintah.
Oleh karenanya, upaya untuk memberikan pendidikan dan pengetahuan kepada anak-anak muda, khususnya di bangku SMA/SMK, akan menjadi sangat penting.
“Ada paradigma baru yang ditimbulkan dari IKN, misalnya dari pembangunan yang awalnya Jawa sentris sekarang menjadi Indonesia sentris. Pemindahan ibu kota ini pun bukan hanya sekedar pemindahan fisik, tapi juga tentang pembangunan peradaban baru dengan tata cara pemerintah baru, memahami kebutuhan ekonomi hijau global, mendukung digitalisasi dan sistem berkelanjutan, dst. Ini harus dipahami oleh anak-anak muda,” kata Moeldoko.
Sementara itu, komunitas Indonesia Plus akan melakukan diseminasi kepada anak-anak muda terkait pemilihan IKN sebagai simbol identitas nasional, model kota keberlanjutan, dan pembangunan ekonomi hijau. Program inisiatif anak-anak muda ini pun akan dimulai dengan target 10 SMA/SMK di Jakarta dan akan diperluas ke daerah lainnya.
“Kalian harus sampaikan isu-isu penting misalnya terkait apakah pembangunan IKN merusak lingkungan? Tidak, karena pemerintah memastikan konservasi alam di sana. IKN merusak adat? Tidak, pemerintah juga sudah berkomunikasi dengan semua pihak, termasuk masyarakat adat. Apakah IKN akan mengintervensi pekerjaan masyarakat lokal? Tidak, bahkan ada satu tim yang disiapkan untuk mengelola sumber daya lokal,” pungkas Moeldoko.