Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno didampingi Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo dan salah satu tokoh adat ketika menabuh Tifa sebagai tanda dibukanya pelaksanaan Festival Danau Sentani (FDS) Ke-XIII Tahun 2023 yang berlangsung di Pantai Khalkote Kampung Harapan, Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua Rabu (5/7/2023).
Sentani – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memastikan Festival Danau Sentani akan kembali menjadi Kharisma Event Nusantara (KEN) di tahun 2024 mendatang.
Hal itu diungkapkan Sandiaga Uno ketika memberikan sambutan pada pembukaan FDS ke-XIII di Pantai Kalkhote Kampung Harapan, Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu (5/7/2023).
Menurutnya Event tahunan yang diselenggarakan selama tiga hari itu merupakan salah satu event kebanggan masyarakat Kabupaten Jayapura dan juga Papua.
“Oleh karena itu, tahun depan kita bersama ibu Desi Ruhadi dan juga pak Marhen akan berkolaborasi untuk memastikan Festival Danau Sentani ini kembali lagi menjadi Kharisma Event Nusantara (KEN),” jelasnya.
Sandiaga menilai, event Festival Danau Sentani ini akan mengangkat kekayaan potensi wisata, baik wisata alam maupun wisata budaya.
“Yang mana, diharapkan mampu menjadi destinasi wisata berkelas dunia. Karena berwisata ini selalu membawa suatu dampak yang sangat positif. Apalagi anak muda sekarang, jadi mau healing menghilangkan kepala pening sekaligus refreshing, tetapi enggak bikin kantong kering,” tuturnya.
“Nah, di sinilah kita hadirkan Festival Danau Sentani. Bukan hanya datang menikmati keindahan alam serta keragaman budaya saja, tapi juga kita harus menggerakkan ekonomi lokal dengan membeli produk-produk kreatif lokal dari masyarakat yang ada di Kabupaten Jayapura,” tambahnya.
Sebelum membuka DDS, ia juga mengutarakan telah berkunjung ke UMKM 11 Kampung Wisata pada acara Beli Kreatif Desa Wisata (BetiDewi) yang ada di Kantor Bupati Jayapura.
“Jadi, kita harus menjadi Rojali yaitu rombongan yang jajan-jajan dan beli-beli produk ekonomi kreatif. Jangan sampai pulang hampa tangan tapi harus borong, karena kalau tidak borong nanti bapak-bapak dan ibu-ibu menjadi Rohali yaitu rombongan yang hanya lihat-lihat atau rombongan yang hanya selfie-selfie,” imbaunya.
“Tetapi, bapak-bapak dan ibu-ibu harus memberikan dampak yang positif. Karena inilah harapan kita agar para UMKM terus bergerak, lapangan kerja terbuka dan kesejahteraan masyarakat bisa meningkat,” sambungnya.
Sandiaga menilai sajian atraksi budaya yang terjadi ini baik dari musiknya tadi, nyanyiannya dan tradisinya itu menjadi magnet tersendiri.
“Saya pernah ke sini, waktu itu tepat di titik ini untuk menyebrang ke desa (Kampung) wisata di Kampung Yoboi. Dan di sinilah saya melihat, bahwa masyarakat sangat menerima dengan ramah-tamah wisatawan yang hadir dari seluruh wilayah Nusantara dan juga mancanegara,” ujarnya.
Terkait hal itu, dirinya juga ditugaskan oleh Presiden Jokowi untuk menarik 8,5 juta wisatawan mancanegara negara pada tahun ini dan itu semua tidak akan mungkin jika hanya dilakukan oleh pemerintah pusat saja.
“Akan tetapi, harus dilakukan dalam bentuk kolaborasi penta Helix 360 derajat yang melibatkan semua pihak mulai dari pemerintah daerah, juga oleh dunia usaha, para UMKM, komunitas, akademisi dan juga media. Inilah yang kita harapkan semangat 3G, mau sukses tahun ini harus gerak cepat atau gercep, geber dan gas pol,” sebutnya.
Disebutkan juga, Presiden Jokowi telah memerintahkan dirinya saat pembukaan hingga penutupan nanti harus menghadirkan event pariwisata berkelas dunia.
“Oleh karena itu, tiga event berkelas nasional dan juga internasional itu akan dimulai dari Festival Danau Sentani. Tidak bisa sendiri-sendiri, kita harus maju bersama-sama. Karena mencapai sukses itu adalah kerja dari kerja-kerja kolektif gotong royong dan gerak bersama,” katanya.
“Yang kedua adalah garap semua potensi untuk di geber dan ketiga gaspol. Itulah yang kita harapkan agar ekonomi kreatif kembali bangkit, guna meningkatkan kesejahteraan kepada masyarakat,” tutup Menparekraf.
Diketahui pada saat ceremony pembukaan FDS, Menparekraf Sandiaga Uno didampingi Penjabat (Pj) Bupati Jayapura Triwarno Purnomo dan salah satu tokoh adat setempat.
Festival bertemakan Sagu Adalah Hidupku (Sago Is My Life) menampilkan acara utama seperti atraksi Tarian Isosolo, penampilan beberapa tarian tradisional dari kampung dan distrik, juga penampilan tari garapan atau kreasi dari beberapa sanggar tari, penampilan suling tambur dari beberapa kampung, penampilan artis atau talent, persembahan musik, tarian dan lagu dari Distrik Depapre dan dari beberapa distrik yang ada di Kabupaten Jayapura.