SENTANI – Kampung adat Homfolo merupakan salah satu dari lima kampung yang termasuk dalam Wilayah administratif Distrik Ebungfauw – Kabupaten Jayapura. Kampung Adat Homfolo terletak di sebelah Barat ibukota Distrik Ebungfauw, dengan batas wilayah sebelah Utara, berbatasan dengan kampung Yoboi, sebelah Selatan berbatasan dengan Kampung Skori Distrik Kemtuk, sebelah Barat berbatasan dengan kampung, Babrongko, sebelah Timur berbatasan dengan Kampung Kameyaka.
Kampung adat Homfolo terletak disebelah dataran bagian selatan Kota Sentani dengan jarak sekitar 10 kilometer yang dapat dicapai dengan mempergunakan speed bout dari dermaga Yahim. Selain itu, bisa melewati jalan darat- lingkar Danau Sentani.
Ada dua RW, dan empat RT. Luas Wilayah keseluruhan mencapai 214 Hektar, Luas Daratan 202 Hektar, Luas Perairan danau 12 Hektar.
Tempat Ibadah ada tiga tiga 3 Gereja, Yaitu : Kema Injil , GPDI, Adven, dan khusus GKI warga kampung beribadah di kampung Baborongko yang jaraknya sekitar 300 meter saja.
Rekaman sejarah singkat tentang kampung ini yaitu; dikenal dengan nama Kampung Adat Homfolo, sebutan (Homfolo) dalam bahasa sentani Homfolo adalah Bhoungai Aninai.
Masyarakat yang berdomisili di Kampung Adat Homfolo asal usul nenek moyangnya tinggal di Pulau Ajau bersama Koloninya, yaitu Kampung ifale, Kampung Hobong dan Kampung Ifar Besar dan dipimpin oleh seorang Ondofolo bernama Hokhondo (Ondofolo pertama) sekitar tahun 1700-an.
Ondofolo Rokhoro Kampung Homfolo, Anderson Tokoro, kepada Tim Media Center KMAN VI yang bertandang ke kampung Homfolo (29/9/2022) mengatakan bahwa, soal tradisi kerjasama dari sisi adat istiadat, ada kampung-kampung yang sudah sejak dahulu mempunyai hubungan kerja, Ada perserikatan dalam tatanan adat kami yang dikenal dengan istilah ” Heasay .”
Dalam perserikatan Heasay ini, beberapa kampung secara turun temurun telah diikat menjadi satu untuk melakukan sesuatu. Contohnya Rencana Persiapan KMAN tahun ini, apabila ada kegiatan kerja yang besar, yang melibatkan orang banyak dalam waktu singkat, maka kami akan maanfaatkn kapasitas budaya perserikatan untuk menyelesaikannya.
tradisi ini merupakan tradisi kuno, tapi dalam kehidupan sekarang sangat memberikan nilai tambah dalam mendorong pembangunan, tuturnya. (Kromsian)