SARMI – Ketua Tim Pemenangan pasangan calon (Paslon) Bupati nomor urut 1 Dominggus Catue – Jumriati atau yang disingkat “DJ” Adrian Roi Senis menanggapi pengakuan calon Bupati Sarmi nomor urut 2, yang menyatakan bahwa dirinya sebagai calon Bupati tidak mendapatkan undangan untuk menyalurkan hak suaranya sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) pada Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Sarmi saat pemungutan suara, pada 27 November 2024.
Dalam pemberitaan di salah satu media, Ketua DPD Gerindra Papua itu juga menyebutkan terjadi sweeping terhadap warga yang akan memilih di Distrik Pantai Barat Sarmi yang dilakukan oleh sekelompok orang yang diduga menghalangi orang masuk ke Pantai Barat.
Andrian menilai jika pernyataan kandidat nomor urut 2 sangat berlebihan. Pasalnya, tiga paslon juga diperlakukan hal yang sama, bahkan tidak ada yang dibeda-bedakan, apalagi di istimewakan, meski orang tersebut merupakan calon bupati Sarmi.
Yang jelas tandas Adrian, bukan hanya paslon nomor urut 2 saja yang tidak mendapatkan undangan untuk menyalurkan hak suaranya, tetapi ada Paslon lain juga tidak mendapatkan undangan.
bahkan, banyak warga yang tidak mendapatkan undangan, tetapi tetap mereka datang ke TPS untuk menyalurkan hak suaranya, ketika telah terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT). “Paslon nomor urut 1 juga tidak mendapat undangan tetapi tetap datang ke TPS untuk menyalurkan hak suaranya, sebab nama masuk DPT,” Kata Adrian Roi Senis kepada wartawan, Senin 2 Desember 2024.
Untuk itu, Putra asal Sarmi itu mengingatkan, jangan sampai karena hasil yang diraih oleh Paslon nomor urut 1 Dominggus Catue -Jumriati (DJ) ini, sehingga dipropagandakan terus oleh orang- orang di luar sana.
“Hasil yang diraih DJ adalah kemenangan rakyat, karena rakyat berdaulat. Dan kami melihat bahwa banyak rakyat berbondong-bondong di jalan demi mengawal suara paslon DJ,: tegasnya.
Ia menegaskan, Bupati dan wakil Bupati itu representatif saja tetapi sesungguhnya rakyat itu yang berdaulat dan dia yang jaga suaranya. “Karena amanat konstitusi kita telah mengamanatkan bahwa rakyat memilih, maka rakyat berdaulat. Dan rakyat juga wajib menjaga suaranya yang telah diberikan kepada pemimpin yang dia inginkan,” jelasnya.
Oleh karena itu, jika pasangan DJ dengan pendukungnya bereforia, itu karena rakyat ingin punya suara itu dijaga dengan baik untuk diberikan kepada pemimpin yang dia inginkan. “Kalau bilang pihaknya ingin cipta kondisi untuk keributan, sama sekali tidak, itu keliru dan sangat salah,” ujarnya.
Sementara itu, terkait dengan tuduhan Paslon nomor urut 2 bahwa ada KPPS yang melakukan intimidasi bahkan melarang orang untuk tidak memilih, dibantah keras oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Sarmi itu.
Adrian menegaskan bahwa tudingan itu tidak benar sama sekali yang sudah disangkakan kepada Ketua KPPS yang ada di TPS 001 Sarmi Kota.
“Kalau menurut saya tidak ada yang melakukan intimidasi, yang ada itu hanya memeriksa secara detail untuk mendeteksi secara dini pada saat itu. Mengenal secara dekat pemilih- pemilih yang ada di sekitar situ sehingga tidak terjadi kecurangan atau tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan. Apalag paslon nomor 2 ini menuding jika Ketua KPPS itu orangnya paslon nomor 1, padahal Ketua KPPS ini hanya menjalankan fungsinya,”ujar Adrian.
Fungsinya itu kata Adrian Senis yaitu harus ditegakkan ketika Pemilu datang, mana surat undangan juga dicocokkan dengan KTP setelah itu memberikan kepada para pemilih karena mereka punya hak untuk memilih calon kepala daerah, dan itu yang dilakukan.
“Jadi kami melihat bahwa mereka (KPPS) melakukan fungsi-fungsi pengawasan atau fungsi untuk mengecek secara detail siapa pemilih yang ada di tempat itu dengan membuktikan surat undangan dan KTP dan melihat bahwa mereka pemilih- pemilih itu ada di DPT atau tidak daftar pemilih, itu sudah sangat tetap,”tekannya.
“Sehingga kalau pun tidak, juga ada ruang untuk mereka memilih tapi di akhir, yang didahulukan seluruh DPT yang terdaftar lebih dulu dalam DPT. Setelah itu, baru pemilih yang tidak ada dalam DPT tetap menggunakan hak pilihnya juga dengan menggunakan KTP elektronik,”pungkasnya. (Tiara).