Jayapura – Menteri Agama RI, Fachrul Razi melakukan pencanangan program “Kita Cinta Papua” di Kota Jayapura, Kamis (3/9/2020).
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku, Ketua FKUB Provinsi Aceh, Ketua FKUB Provinsi Papua dan Ketua FKUB Provinsi Maluku, mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang kini menjabat Ketua Umum Partai Politk Aceh, Muzakkir Manaf serta artis, pengacara dan politikus, Ruhut Sitompul, dan pimpinan Forkopimda di Papua.
Program Kementerian Agama “Kita Cinta Papua” merupakan suatu program afirmasi dalam rangka pendorong percepatan pembangunan bidang agama dan pendidikan keagamaan, yang secara spesifik menyasar pada peningkatan kualitas sumber daya putra-putri Orang Asli Papua (OAP), peningkatan sarana dan prasarana peribadatan, sarana dan prasarana pendidikan yang bermuara pada serta peningkatan akhlak dan kualitas kualitas iman.
Tentu diharapkan bahwa percepatan pembangunan bidang agama dan pendidikan keagamaan yang dilakukan melalui program Kita Cinta Papua ini dapat berkontribusi dalam membentuk sumber daya manusia generasi muda Orang Asli Papua yang berkualitas, handal, dan memiliki fondasi keimanan yang kuat tetapi juga moderat dan toleran.
Hal ini berlaku pula untuk percepatan pembangunan atau optimalisasi program-program bidang agama dan pendidikan keagamaan di Provinsi Papua. Kerangka dialog konsultatif dan ide-ide konstruktif sangat diperlukan dalam rangka menyukseskan pembangunan bidang agama yang digagas oleh Kementerian Agama secara khusus melalui Program “Kita Cinta Papua”.
Program Kementerian Agama “Kita Cinta Papua” merupakan suatu program afirmasi dalam rangka pendorong percepatan pembangunan bidang agama dan pendidikan keagamaan, yang secara spesifik menyasar pada peningkatan kualitas sumber daya putra-putri Orang Asli Papua (OAP), peningkatan sarana dan prasarana peribadatan, sarana dan prasarana pendidikan yang bermuara pada serta peningkatan akhlak dan kualitas kualitas iman.
Tentu diharapkan bahwa percepatan pembangunan bidang agama dan pendidikan keagamaan yang dilakukan melalui program Kita Cinta Papua ini dapat berkontribusi dalam membentuk sumber daya manusia generasi muda Orang Asli Papua yang berkualitas, handal, dan memiliki fondasi keimanan yang kuat tetapi juga moderat dan toleran.
Pelaksanaan program Kita Cinta Papua berdasarkan Surat Edaran Menteri Agama RI Nomor 19 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Kementerian Agama “Kita Cinta Papua.
Percepatan pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia di Papua perlu didukung dan dilakukan secara bersama-sama oleh semua pihak di berbagai bidang, baik pemerintah maupun swasta, intansi vertikal maupun pemerintah daerah, perguruan tinggi, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat, bahkan seluruh pemangku kepentingan.
Pendekatan yang digunakan pun hendaknya mengacu pada prinsip bahwa setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga metode yang digunakan haruslah lebih kontekstual atau inkulturatif agar tidak berbenturan dengan prinsip-prinsip atau nilai dasar yang dianut dalam suatu masyarakat.
Menggagas program untuk konteks Papua, secara esensial mengandung dua tantangan substansial. Pertama adalah tentang bagaimana menurunkan kerangka kerja yang bersifat nasional ke arah daerah, dan yang kedua adalah dalam membangun perspektif dan pemahaman yang benar-benar kontekstual dengan target yang spesifik dan berbasis pada pandangan masyarakat Papua, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.
Ide untuk membangun Papua harus datang dari sebuah proses deliberasi yang dalam dan penyesuaian pada frekuensi gelombang ide yang sama dan harus selaras dengan percepatan pembangunan atau optimalisasi program-program bidang yang relevan.
Gagasan dan ide ini sangat luar biasa dalam bidang Agama dan Pendidikan Keagamaan yang secara spesifik dialamatkan ke Papua dan Papua Barat adalah pilihan cerdas ditengah proses pembangunan bangsa yang berorientasi pada Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia.
Ide konstruktif sangat diperlukan dalam rangka menyukseskan pembangunan bidang agama yang digagas oleh Kementerian Agama secara khusus melalui Program “Kita Cinta Papua”. Hal tersebut antara lain yang melatarbelakangi pelaksanaan acara tatap muka dengan Tokoh Agama, Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat.